Cerita Ahok temukan anggaran satpam taman Rp 4 miliar per tahun
"Saya tidak mengerti apa yang mau dijaga? Jadi semua taman itu punya outsourcing-nya.," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku heran dengan sistem penganggaran di Jakarta. Terbukti tidak hanya mark up dalam anggaran pengadaan atau pembangunan, tetapi juga gaji karyawan.
Basuki atau akrab disapa Ahok mengungkapkan, saat dirinya masuk ke DKI Jakarta sempat kaget dan heran. Sebab dia menemukan anggaran Rp 4 miliar lebih untuk dana outsourcing Satpam menjaga taman sepanjang Jalan Sudirman hingga MH Thamrin.
"Jadi untuk bersih-bersih taman, bahkan lebih gila lagi waktu kami baru masuk. Jalan Thamrin-Sudirman ada outsourcing security jaga taman yang sempit di tengah itu Rp 4 miliar lebih anggaran satu tahun," ungkapnya di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (12/5).
Menurutnya, melihat pekerjaan dan anggaran tidak masuk akal membuatnya jadi bingung. Taman bukan benda berharga yang harus dijaga dengan anggaran miliaran.
"Saya tidak mengerti apa yang mau dijaga? Jadi semua taman itu punya outsourcing-nya. Nah uang-uang ini kami coret, kami kumpulkan supaya uang ini dibayar langsung pada orangnya," tegasnya.
Walaupun begitu, mantan Bupati Belitung Timur ini akan menambah Pekerja Harian Lepas (PHL). Tujuannya untuk memastikan kebersihan di Jakarta.
"Tahun ini saya keluarkan Rp 1,8 triliun agar di setiap kelurahan mempunyai 70 pegawai. Saya minta kepada pegawai PHL satu puntung rokok tidak mau kelihatan. Semua kontrak individual," tutup Ahok.