Dari anak buah sampai warga Jakarta, semua salah di mata Ahok
Banyak hal yang melatarbelakangi Ahok sampai naik pitam.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kerap kali marah. Tak hanya para pejabat di lingkungan Pemprov DKI, tapi juga masyarakat yang kena semprot.
Banyak hal yang melatarbelakangi Ahok sampai naik pitam. Mulai dari perilaku pejabat sampai tingkah warga yang dinilai salah.
Berikut ini, kegeraman dan semprotan Ahok mulai dari anak buah sampai warga Jakarta, seperti di rangkum merdeka.com, Selasa (16/12):
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang telah ditetapkan oleh PKB sebagai calon Gubernur di Jakarta? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
Semprot dinas pajak
Ahok pernah mengaku kecewa dengan kinerja Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta. Dia marah dan kecewa karena dinas tersebut dinilai tidak mampu membangun sistem pajak online dalam kurun waktu dua tahun.
Akibatnya, sejumlah target penerimaan pajak yang ditetapkan dalam APBD 2014 tidak tercapai. Karena itu, Ahok meminta tujuh bank di Jakarta membangun sistem pajak online.
"Saya minta tujuh bank ini keroyokan bangun sistem pajak online di Jakarta. DPP kita ini memble, tidak bisa menyelesaikan sistem pajak online selama dua tahun, makanya target pajak kita tidak pernah tercapai," ujar Ahok.
Ahok marah anggaran di dinas buat iklan
Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta mempublikasikan kinerja mereka dengan cara beriklan di televisi. Tahu kabar itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram.
Ahok menilai, SKPD yang memasang beriklan di penghujung tahun hanya untuk menghabiskan anggaran yang tersisa. Dengan cara itu, mereka berharap penyerapan anggaran bertambah.
"Gara-gara mau nyerap anggaran, lihat tuh di tv-tv, tiba-tiba ada iklan semua dinas. Kurang ajar. Gila. Saya kaget tuh," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/12).
Saat ini, kata Ahok, anggaran untuk beriklan memang belum dihapus. Ke depan, dia tak akan membiarkannya.
"Buat iklan itu cuma buat ngabisin anggaran saja. Kamu setuju enggak, duit kita berapa puluh miliar itu habis cuma untuk iklan di TV, mending kamu beresin saja PKL-PKL daripada keluar iklan semua," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Buat peraturan motor dilarang lewati MH Thamrin
Kebijakan motor dilarang melintas di Jl MH Thamrin sampai Jl Medan Merdeka Barat segera diuji coba beberapa hari lagi. Sampai hari ini, suara penolakan masih kencang terdengar.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan kebijakan itu akan tetap diterapkan. Dia tak peduli dengan kritikan yang datang dari berbagai pihak. Termasuk dituding menerapkan peraturan diskriminatif.
"Di seluruh dunia, motor itu harus dibatasi. Pasti terjadi gesekan-gesekan, tapi enggak apa-apa. Kebijakan ini untuk Jakarta yang lebih baik," ungkap Ahok.
Banyak angkot ngetem, Kadishub dimarahi Ahok
Amarah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lagi-lagi meluap. Saat memberikan penjelasan di diskusi "Sistem Transportasi Perkotaan", Ahok kesal dengan para staf Dinas Perhubungan.
Ahok mengatakan jajaran Dinas Perhubungan hingga saat ini tidak berani menindak bus-bus kota yang ngetem sembarangan di jalanan ibu kota. Kekesalan Ahok tersebut bahkan disampaikannya di depan Kepala Dinas Perhubungan M Akbar dan Kepala Bidang Angkutan Darat Emanuel Kristianto.
"Pengawas dan pemain bus kita ini nakal. Coba Dishub tegas. Saya dapat laporan terus soal yang ngetem-ngetem," ujar Ahok di Gedung Joang, Jakarta, Sabtu (13/12) lalu.
M Akbar yang berada di sebelahnya langsung menanggapi serius. Dia terlihat mencatat setiap ucapan Ahok.