Data 17 Agustus, Penambahan Kasus Covid di DKI Versi Kemenkes Berbeda dari Pemda DKI
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan penambahan jumlah kasus didapat dari testing Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 3.766 orang.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta merilis data terbaru penambahan jumlah kasus positif Covid-19. Pada Senin (17/8) kasus positif bertambah 538 kasus, sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 di ibu kota mencapai 30.092.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan penambahan jumlah kasus didapat dari testing Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 3.766 orang.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Sebanyak 3.766 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 538 positif dan 3.228 negatif," ujar Dwi, Senin (17/8).
Sementara untuk jumlah kesembuhan akibat infeksi virus Corona dilaporkan sebanyak 19.916 orang atau 66,2 persen dan meninggal 1.011 orang. Sedangkan 9.165 pasien positif masih menjalani perawatan ataupun isolasi di rumah sakit.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Pemprov DKI selama satu pekan telah melakukan tes PCR terhadap 39.671 orang.
"Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 39.671," terangnya.
Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang per minggu, atau 1.521 orang per hari.
"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," imbuhnya.
Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 54 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
Data Kemenkes
Jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan. Berdasarkan pantauan merdeka.com di website Kementerian Kesehatan, ada penambahan 552 kasus di DKI Jakarta hari ini.
Jumlah tersebut merupakan penambahan kasus tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia pada 17 Agustus 2020. Sehingga totalnya 29.952 warga DKI Jakarta terinfeksi Covid-19. Pada 15 Agustus lalu, kasus Covid-19 sempat terjadi penambahan sebanyak 583 kasus.
DKI Jakarta juga masih menyandang gelar provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak. Disusul oleh Provinsi Jawa Timur dengan total kasus 28.239. Angka kesembuhan di Jakarta juga masih kalah dengan Jawa Timur. Pada hari ini, kasus sembuh di Jakarta hanya 209 orang. Hanya setengah dari jumlah kasus positif. Sedangkan kasus sembuh di Jawa Timur hari ini sebanyak 419 kasus. Lebih banyak dari jumlah kasus positif yang hanya 336 kasus.
Meskipun angka kesembuhan Jawa Timur hari ini paling tinggi, angka kematian di Jawa Timur masih yang paling tinggi, 7,2 persen atau sebanyak 2.307 kasus. Sedangkan kasus kematian di Jakarta masih di angka 4,9 persen atau sebanyak 995 kasus. Di kedua provinsi tersebut, ada penambahan 14 kasus yang meninggal dunia hari ini.
Di Jakarta, masih ada 9.045 kasus aktif. Sedangkan kasus aktif di Jawa Timur jauh lebih sedikit dari Jakarta. Saat ini tinggal 4.947 kasus di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan, dari 28.239 kasus di Jawa Timur, 21.255 orang telah sembuh. Sedangkan jumlah kasus sembuh di Jakarta sebanyak 19.917 kasus.