Diam-diam Ahok pasang strategi hajar terus BPK
Penilaian BPK membuat Ahok naik pitam. Ahok tak terima dan mempertanyakan kinerja BPK.
Dalam sepekan terakhir, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama begitu bernafsu terus menggempur Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penyulutnya adalah BPK memberikan nilai Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas APBD Jakarta 2014.
Penilaian BPK itu membuat Ahok naik pitam. Ahok tak terima dan mempertanyakan kinerja BPK dalam mengaudit anggaran di Pemprov DKI Jakarta. Ahok menduga ada yang ganjil dalam pemeriksaan BPK tersebut.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
"Makanya saya bilang tadi, saya omong sama Pak Heru (Kepala BPKAD Heru Budi Hartono), kalau bapak datang periksa tanya mana buktinya tentu kami akan kirim buktinya, ini lho. Nah sekarang ada buktinya itu tapi dia tidak terima. Langsung masukin. Jadi malah tendesius kan, jadi tuduh menuduh kan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/7).
"Karena dia berpikir siapa yang berani lawan BPK? Allah Maha Kuasa. Terus siapa jadi wasitnya kalo saya lawan dia? Bukti udah nyata kok," imbuh Ahok.
Di tengah kemarahannya, Ahok ternyata menyimpan strategi. Diam-diam Ahok ingin BPK terus mengawasi keuangan DKI. Dengan demikian tak ada penyimpangan.
Hal itu terungkap saat Ahok memberikan kata sambutan dalam acara penandatangan surat perjanjian sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Provinsi DKI Jakarta agar bekerja dengan baik dan jujur. Ahok tak ingin lagi ada proyek-proyek fiktif.
"Makanya saya cari gara-gara dengan BPK. Supaya apa? Mereka (BPK) akan ngincar bapak ibu habis-habisan lho sekarang ini. Mereka bukan ngincar saya, tapi ngincar bapak-ibu. Kalau ada setoran ke saya, saya takut. Kalau tidak, saya tidak takut. Ini yang saya suka sebetulnya," terang Ahok.
Ahok menuturkan, dirinya sangat kesal dengan pejabat yang tidak mau patuh dengan perintahnya. Sebab, banyak permasalahan di DKI ini, sejatinya sudah dipikirkan olehnya secara baik dan diperintahkan kepada jajaran dinas. Akan tetapi, perintahnya seringkali diabaikan begitu saja, tanpa kejelasan pasti.
"Saya perintah dinas, enggak dikerjain. Perintah enggak dikerjain," tukas dia.
Akibatnya, Ahok mengaku kerap menjadi sasaran dan amukan warga Ibu Kota setiap kali ada permasalahan. Ahok selalu menyempatkan diri melihat komentar-komentar terkait kinerjanya sebagai gubernur di sosial media, karena fungsi smartcity di sana: melihat dan mendengar partisipasi masyarakat langsung.
"Lebih baik enggak ada orang kerja daripada kerja bohongin kita. Capek kita. Iya-iya, tapi tidak dikerjakan. Saya dimaki-maki orang. Saya sudah perintah. Banyak yang maki-maki saya. 'Omdo doang. Pencitraan'. Saya tetap baca itu (komentar). Karena kalau tidak baca, saya tidak tahu apa yang terjadi di lapangan. Saya harus tahan itu. Saya sabar banget," ungkap dia.
"Kita ini sedang memperbaiki negeri. DKI Jakarta harus jadi model," ujarnya.
Baca juga:
Ahok: Siapa yang berani lawan BPK? Allah Maha Kuasa
Ahok ngaku sedang cari gara-gara dengan BPK buat pantau SKPD
Batal beli tanah, Ahok sindir BPK 'Yang Maha Kuasa'
Galaknya Ahok, tantang BPK buka-bukaan harta hingga hasil audit