Dilantik Mendagri Tito, Teguh Setyabudi Resmi Gantikan Heru Budi Sebagai Pj Gubernur Jakarta
Teguh resmi menggantikan posisi Heru Budi Hartono yang habis masa jabatan sebagai Pj Gubernur Jakarta dan kembali bertugas sebagai Kepala Sekretariat Presiden.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melantik Dirjen Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta hari ini, Jumat (18/10) di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat.
Teguh resmi menggantikan posisi Heru Budi Hartono yang habis masa jabatan sebagai Pj Gubernur Jakarta dan kembali bertugas sebagai Kepala Sekretariat Presiden.
- Rekam Jejak Teguh Setyabudi, Anak Buah Mendagri Tito Gantikan Heru Budi jadi Pj Gubernur Jakarta
- Diberhentikan dari Pj Gubernur, Ini Perjalanan Karir Heru Budi yang Dikenal Dekat dengan Jokowi
- Jokowi Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur Jakarta, Digantikan Pejabat Kemendagri Ini
- DPR RI Terima Herindra Jadi Calon Kepala BIN, akan Dilantik Prabowo
"Mengangkat Saudara Teguh Setyabudi sebagai Penjabat Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta terhitung sejak saat pelantikan untuk masa jabatan paling lama satu tahun," kata Tito saat pelantikan.
Selain Teguh, Tito juga melantik Penjabat gubernur Papua Tengah, yakni Anwar Harun Damanik untuk menggantikan Ribka Haluk. Momentum pelantikan turut diiringi oleh sumpah jabatan yang dibacakan Tito dan diikuti oleh mereka yang dilantik.
Dalam sumpah tersebut, keduanya diminta untuk bekerja dengan baik sesuai aturan UUD 1945.
"Saya bersumpah, saya berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai Pj Gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan menjalankan segala Undang-undang, dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, bangsa dan negara," kata Tito yang diikuti oleh kedua penjabat gubernur tersebut.
Sebelumnya diberitakan, penunjukkan Teguh menggantikan Heru sebagai Penjabat Gubernur Jakarta sesuai dengan Keppres No 125P tanggal 16 Oktober 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan PJ Gubernur DKI Jakarta.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan dalam Keppres tersebut, Heru Budi Hartono diberhentikan dengan hormat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta dan mengangkat Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
"Presiden Jokowi telah menandatangani Keppres Nomor 125P, tertanggal 16 Oktober 2024, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pj Gubernur DKI Jakarta," kata Ari kepada wartawan, Kamis, 17 Oktober 2024.
Sosok Teguh SetyabudiSosok Teguh Setyabudi bisa dibilang bukan orang baru di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Teguh yang saat ini menjabat Dirjen Dukcapil Kemendagri kerap berurusan dengan sejumlah kepala daerah tersebut Pemprov DKI Jakarta.
Dikutip dari laman situs Dukcapil Kalimantan Barat pada Kamis (17/10), Teguh merupakan pejabat karier di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Perjalanan karier pria kelahiran Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada 8 Maret 1967 dimulai ketika diterima menjadi karyawan di Badan Diklat Departemen Dalam Negeri melalui program khusus pada 1991.
Saat itu, lulusan terbaik Fisipol UGM langsung diterima sebagai karyawan di Badan Diklat Depdagri, namun belum berstatus PNS. Pada Januari 1993, secara resmi Teguh Setyabudi berstatus sebagai PNS atau ASN sekarang.
Teguh mengawali kariernya sebagai PNS di Badan Pendidikan dan Pelatihan. Begitu jadi PNS, berbagai kegiatan diklat, baik Diklat Teknis, Diklat Kepemimpinan maupun Diklat Fungsional banyak diikuti ayah dua anak ini.
Berbagai seminar, workshop, dan lokakarya juga diikuti. Oleh karena itu, selain melaksanakan tugas di kantor, dia juga sering menjadi instruktur diklat, mengajar berbagai diklat di berbagai daerah.
Pengalaman mengajar di berbagai daerah, menjadikan dirinya juga kenal persis berbagai daerah di Indonesia. Pada tahun 1996, seluruh provinsi di Indonesia yang saat itu masih berjumlah 27 provinsi sudah dikunjungi.
Untuk saat ini 34 provinsi di Indonesia sudah dikunjungi semua tidak terkecuali Provinsi Kalimantan Utara yang sudah dikunjungi beberapa kali. Bahkan, ratusan Kabupaten/Kota di Indonesia juga sudah didatangi, sehingga pengetahuan dan wawasan tentang berbagai daerah di Indonesia juga sudah dikuasai.