Dinkes DKI Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Arcturus Terjadi Pekan Depan
Meski demikian, Ngabila menyebut bahwa kasus positif Covid-19 di Jakarta masih terkendali. Namun, memang ada peningkatan kasus positif maupun kasus kematian dalam beberapa waktu terakhir.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memprediksi puncak kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 alias Arcturus di Ibu Kota terjadi pada pekan depan.
"Tren (kasus Covid-19) masih naik, prediksi puncak minggu depan, enam minggu dari 23 Maret atau kasus Arcturus pertama kali terdeteksi," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama, saat dikonfirmasi, Rabu (3/5).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Meski demikian, Ngabila menyebut bahwa kasus positif Covid-19 di Jakarta masih terkendali. Namun, memang ada peningkatan kasus positif maupun kasus kematian dalam beberapa waktu terakhir.
"Positivity rate meningkat tajam tanda banyak kasus tidak terdiagnosis di lapangan. BOR RS naik seminggu terakhir menjadi 16 persen, kematian 16 orang, semua 30 tahun ke atas, belum dosis 4," ujar Ngabila.
Ngabila menegaskan pencegahan terbaik dari Covid-19 varian apa pun adalah penggunaan masker di keramaian, misalnya di transportasi publik.
Selain itu, masker juga dapat menghindari interaksi dengan orang yang sedang sakit.
"Masker dapat melindungi dari berbagai penyakit menular seperti batuk pilek oleh virus/bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri, dan lain-lain," jelas Ngabila.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera divaksin. Sebab, 10 dari 16 kasus kematian Covid-19 di Jakarta belakangan merupakan masyarakat yang belum divaksin sama sekali.
"10 orang di antaranya belum vaksin sama sekali, oleh karena itu kami imbau masyarakat untuk vaksin segera," ucap Ngabila.