Ditanya anak SD soal bangunan Belanda, Ahok suruh cari di Google
Ahok mengaku tidak mengurusi sejarah bangunan Pemprov dari peninggalan Belanda.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) mendapat kunjungan dari siswa kelas 6 Sekolah Dasar Global Internasional, pagi tadi. Setelah berbincang sebentar dengan Jokowi, para siswa lantas dijamu Ahok di Balai Agung Jakarta.
Dalam pertemuan itu, para siswa bertanya berbagai hal. Mulai dari birokrasi di Pemprov DKI, bangunan peninggalan Belanda hingga presiden.
"Bangunannya dibuat tahun berapa?," tanya seorang siswa kepada Ahok dalam pertemuan di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/9).
Namun, Ahok meminta siswa tersebut mencari jawabannya di Google. Alasan Ahok tak menjawab pertanyaan siswa tersebut karena dia tidak mengurusi sejarah bangunan Pemprov dari peninggalan Belanda.
"Saya gak urus sejarah, gak ingat. Cari di Google lebih jelas daripada tanya sama saya," kata Ahok.
Ahok mengaku lebih konsen jika ditanya mengenai sistem pemerintahan, research, dan diskusi mempelajari sistem pemerintahan di Indonesia.
"Jadi negara kita 33 provinsi, kalau pilih presiden dan wapres pilihan suara 50 persen plus 1. 32 lain 30 persen plus 1. Khusus DKI seperti pilih presiden dan wapres. Karena ini DKI juga bahasa Inggrisnya rancu, orang asing, wakil gubernur, vice governor, kalau di presiden gak pernah deputi presiden," jelasnya.
Ahok menjelaskan, deputi gubernur eselon I merupakan posisi tertinggi untuk jabatan PNS. Ahok juga menjelaskan posisi wali kota dan bupati di DKI berbeda dengan di provinsi lain. Sebab, di DKI posisi tersebut ditunjuk oleh gubernur dan wakil gubernur, bukan melalui pemilihan umum.
Begitu juga untuk posisi lurah di DKI berasal dari PNS. Hal itu berbeda dengan posisi lurah dan kepala desa di daerah yang dipilih rakyat.
"Enaknya gubernur wagub mengontrol lurah, RT, RW, bedakan DKI dengan lainnya. Bahkan DI Yogya dan Aceh gak kayak gitu," terangnya.