Djarot beberkan kendala pembangunan MRT
Djarot membeberkan kendala proyek MRT. Salah satunya terkait pembangunan stasiun Haji Nawi yang terkendala pembebasan lahan.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memproyeksikan pengerjaan Mass Rapid Transit (MRT) akan selesai pada pertengahan tahun depan. Sehingga pada Agustus 2018, rencananya kereta bawah tanah tersebut bisa dilakukan uji coba selama 6 bulan.
Namun, Djarot membeberkan kendala proyek MRT. Salah satunya terkait pembangunan stasiun Haji Nawi yang terkendala pembebasan lahan.
Sebab para pemilik hak atas tanah tersebut mengajukan gugatan ke PTUN Jakarta. Hasilnya PTUN memenangkan sebagian pemilik tanah. Karenanya dia akan mengajukan banding terhadap putusan PTUN tersebut.
"Saya sampaikan kami lagi banding atas keputusan PTUN yang memenangkan sebagian dari penggugat," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/7).
Para penggugat ini, kata dia, mematok harga tanah hingga Rp 60 juta untuk setiap meter persegi. Padahal harga lahan di daerah tersebut paling tinggi Rp 30 juta untuk setiap meter persegi.
"(Penggugat) mematok harga tanah 1 meter 60 juta, padahal harga pembebasan lahan di sana paling tinggi 30 juta," ujar Djarot.
Meski begitu, mantan Wali Kota Blitar ini memastikan, proses pembangunan MRT tetap berlanjut. Hanya saja kereta untuk sementara tidak akan berhenti di kawasan Haji Nawi.
"Tapi enggak apa-apa itu tidak mengganggu. Hanya saja stasiun Haji Nawi tidak bisa berhenti tapi langsung," tutupnya.
Baca juga:
Djarot dukung DPRD DKI terbang ke Hong Kong belajar tarif MRT
Proyek MRT diklaim mampu angkut 1.500 orang tiap lima menit
Meski dukung, Djarot tak akan ikut kunjungan DPRD DKI ke Hong Kong
Djarot sebut MRT dan LRT akan diuji coba Agustus 2018
Djarot beberkan kendala pembangunan MRT
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan LRT Jakarta Fase 1B? BUMD Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan LRT Jakarta Fase 1 B Veledrom-Manggarai yang progresnya mencapai 26,6 persen pada akhir Agustus, siap untuk menjalani uji lintasan pada akhir September."Hingga akhir Agustus 2024, progres pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta sudah mencapai 26.64 persen dengan deviasi positif," kata Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro, Dian Takdir dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9). Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta berupaya mempercepat integrasi antar moda pada Stasiun Manggarai sebagai sentral stasiun dengan memperluas jaringan LRT Jakarta Fase 1A dari Stasiun Kelapa Gading ke Stasiun Velodrome."Dengan membangun LRT Jakarta Fase 1B maka stasiun LRT Velodrome bisa terhubung langsung dengan Stasiun Manggarai sehingga bisa jadi pendukung sebagai stasiun utama ke depannya," kata dia.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.