Duduk Perkara Pengemudi Ojol Ado Jotos dengan Sekuruti Stasiun LRT Kuningan
Duduk Perkara Pengemudi Ojol Ado Jotos dengan Sekuruti Stasiun LRT Kuningan
Rekaman video peristiwa itu viral di media sosial.
Duduk Perkara Pengemudi Ojol Ado Jotos dengan Sekuruti Stasiun LRT Kuningan
Beredar video memperlihatkan keributan antara pengemudi ojek online (ojol) dengan sekuriti di kawasan Stasiun LRT Kuningan, Jakarta Selatan viral di media sosial. Bahkan ada yang terluka akibat baku hantam itu. Video itu viral di media sosia.
Dikutip lewat akun Instagram @lambe_ojol, tampak di lokasi kejadian dipenuhi para ojol. Mereka turut mengerumuni sejumlah sekuriti yang memakai seragam dinasnya.
Sampai akhirnya ada beberapa ojol yang terekam melayangkan pukulan seorang sekuriti. Pengemudi ojol lainnya dan satpam yang ada di sekitar lokasi coba melerai.
"Terjadi keributan sekuriti vs ojol di Stasiun LRT Kuningan," tulis akun tersebut dalam postinganya seperti dilihat pada Sabtu (24/2).
Penjelasan LRT
Menanggapi video yang beredar, Manajer Humas LRT Jabodetabek, Mahendro Trang Bawono menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Jumat 23 Februari 2024 pagi lalu. Kejadian itu dipicu kesalahpahaman antara sekuriti dengan salah satu driver ojol berujung baku hantam.
"Anggota pengamanan yang bertugas saat itu mengingatkan atau menegur oknum ojol agar tidak menunggu penumpang terlalu dekat dengan pintu keluar yang dapat mengakibatkan alur keluar masuk pengguna LRT Jabodebek menjadi terganggu," kata Mahendro saat dikonfirmasi, Sabtu (24/2).
Tidak terima dengan teguran petugas, driver ojol itu langsung emosi berujung baku hantam di lokasi. Satu driver ojol dan satu sekuriti harus mendapat perawatan di RS terdekat buntut adu jotos tersebut.
Khusus untuk petugas sekuriti yang terlibat keributan, kata Mahendro, saat ini sudah dibebastugaskan. Karena, diperlukan masa pemulihan akibat luka yang dialaminya.
"Tidak berdinas karena masih perlu waktu untuk memulihkan diri karena yang bersangkutan mengalami luka sobek di bibir dan lebam pada bagian muka serta kepala," pungkasnya.
Selesai Dimediasi
Secara terpisah, Kapolsek Setiabudi Kompol Firman menyatakan dari hasil pengumpulan keterangan, keributan antara sejumlah ojol dengan petugas sekuriti LRT hanya salah paham saja.
"Ya, intinya ada salah pahaman semua. Karena kan emang ada aturan-aturan yang dilanggar dengan batas-batas, ojol gak boleh, ini gak boleh. Hanya ada batas itu aja," ungkap Firman.
"Cuma waktu itu ada yang gak pas, jadi timbulah itu, cuma kesalahpahaman aja," sambungnya.
Sehingga, Firman mengatakan sejauh ini pihak ojol maupun sekuriti telah memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur mediasi yang mereka lakukan sendiri.
“Iya, tadi sudah pada dateng, tapi baru laporan-laporan aja belum membuat LP. Belum masuk laporan polisi. Sudah kita panggil semua. Udah kita mediasi,” ujarnya.