Eki Pitung: KTP saya Kampung Pulo, paman yang tinggal di Tanah Abang
"Saya ditunjuk secara resmi sebagai kuasa masyarakat," kata Eki.
Muhammad Rifky atau yang akrab disapa Eki Pitung ramai diperbincangkan di media sosial belakangan ini. Netizen mempertanyakan status Eki yang selalu mengaku mewakili warga saat Pemprov DKI lakukan penggusuran.
Saat di Tanah Abang, Eki paling kencang mengkritik sikap Pemprov DKI. Trakhir, dia mengkritik keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menggusur warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Akibat penggusuran ini, warga dan aparat terlibat bentrok, puluhan orang ditangkap dan lainnya luka-luka.
Eki mengaku asli warga Jakarta dan tinggal di ibu kota sejak lahir pada 14 April 1970. Bahkan ayahnya, sudah menjadi warga Kampung Pulo sejak dulu.
Masa kecil dia habiskan berinteraksi dengan rekan sejawatnya di daerah yang kini rata dengan tanah akibat penggusuran tersebut. Awalnya dia lahir di RW 3, Kampung Pulo. Namun ketika memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar, Eki mengaku bahwa dirinya pindah ke RW 8, tetapi masih di kawasan Kampung Pulo.
"Babeh saya tinggal di situ. Saya kecil di situ lalu saya pindah RW 8 (Kampung Pulo). Ketika saya SD pindah ke RW 8, tapi masih suka mondar-mandir di RW 3. Saya masih kecil sering mandi di kali Ciliwung. Sampai sekarang saya masih sering main di Kampung Pulo," kata Eki saat dihubungi merdeka.com, Senin (24/8).
Kemudian ketika umurnya menginjak 30 tahun, dia pindah ke daerah Rawa Belong. Di daerah tersebut dia tinggal bersama perempuan yang baru dipinangnya.
Seiring berjalannya waktu, ayah Eki yang bertempat tinggal di RW 3, Kampung Pulo, meninggal. Saat ini yang masih di Kampung Pulo hanya tinggal kakaknya. Eki pun mengakui jika hingga saat ini kartu identitasnya masih beralamatkan Kampung Pulo.
"Bahkan KTP saya masih RW 8 Kampung Pulo, karena gak pernah saya ubah. Kalau Pilkada, Pilpres saya nyoblos di Kampung Pulo. Masih banyak saudara banyak teman di situ," tuturnya.
Ketika ditanya soal perdebatan di media sosial soal status kependudukannya itu, Eki menegaskan, dirinya tak pernah mengaku warga Tanah Abang. Dia muncul saat penggusuran Tanah Abang karena hatinya tergerak ingin membantu sesama warga Betawi.
"Saya enggak pernah mengakui sebagai warga Tanah Abang. Bang Ucu, paman saya tinggal di situ. Ketika kasus kaki lima Tanah Abang 2013, saya pernah membantu mereka ketika diusir oleh Ahok juga. Saya sebagai Aktivis Betawi hanya keterpanggilan melihat orang minta tolong," jelas dia.
Kemudian hadirnya dia mengatasnamakan diri sebagai Kuasa Masyarakat Kampung Pulo karena sudah mendapat restu dari warga setempat. Bahkan dia mengakui sudah dua bulan lebih mengurus permasalahan ganti rugi warga Kampung Pulo.
"Saya ditunjuk resmi oleh Ketua RW 1, sama RW 3, semua Ketua RT di situ, beserta warga yang kena gusuran. Saya ditunjuk secara resmi sebagai kuasa masyarakat," tandasnya.
Baca juga:
Ini si Eki Pitung, pria peci merah yang ada di bentrok Kampung Pulo
KontraS: Kalau warga Kampung Pulo kriminal, kenapa ada RT dan RW?
'Bingung, ini warga Kampung Pulo atau Tanah Abang?'
JJ Rizal soal tantangan Ahok: Saya tunggu tanggal dan tempatnya
Beredar foto hoax korban penggusuran Kp Pulo diamuk Satpol PP
Warga Kp Pulo mengeluh meski sudah tempati Rusunawa kayak apartemen
Rumah sudah dirobohkan, warga Kampung Pulo ini belum dapat Rusun
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ken Arok membunuh Tunggul Ametung? Ken Arok membunuh Tunggul Ametung menggunakan keris buatan Mpu Gandring.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang dilakukan Prabowo di Desa Pamabulan? Prabowo meresmikan sumber air bersih di Desa Pamabulan, Minggu (19/11).
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.