Fokus kelola air dan limbah, DKI satukan PDAM dan PAL
Dalam rangka memperingati Hari Air Se-dunia, Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengimbau agar warga Jakarta menjaga kebersihan sungai untuk meningkatkan kualitas air di Ibu Kota.
Hari Air Sedunia (World Water Day) yang ke-25 kali ini mengangkat tema Wastewater (air limbah). Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Air Se-dunia, Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengimbau agar warga Jakarta menjaga kebersihan sungai untuk meningkatkan kualitas air di Ibu Kota.
"Pesan lainnya dengan tema ini, menurut persepsi saya sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta, janganlah air sebagai sumber kehidupan itu menjadi limbah," kata Sumarsono, usai menyusuri Kali Ciliwung, di Pintu Air Manggarai, Kamis (30/3).
Pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Otonomi Daerah di Kemendagri tersebut mengimbau masyarakat untuk tidak membuang segala macam jenis kotoran ke sungai.
"Air sebagai sumber kehidupan bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk ke depan untuk anak cucu dan generasi muda kita. Karena apapun juga, orang enggak bisa hidup tanpa air," ujar Sumarsono.
Oleh karenanya, Sumarsono menegaskan terutama kepada para pelaku industri untuk tidak membuang limbahnya ke sungai.
"Maka dari itu siapapun juga warga Jakarta termasuk pabrik-pabrik harus bisa mengendalikan air limbah ini dengan sebaik-baiknya," terang Sumarsono.
Lebih jauh, Sumarsono menjelaskan sebagai salah satu bentuk keseriusan Pemprov DKI mengelola air dan limbah adalah dengan menyatukan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bertugas mengelola air, yakni PD Pengelola Air Minum (PDAM) Jaya dan PD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya akan dilebur.
"Hari ini kita sambut sebenarnya yang utama disambut dalam rangka tema ini untuk perusahaan daerah yang menangani air dan limbah kita satukan," kata Sumarsono.
Sumarsono mengatakan, saat ini Perda peleburan dua BUMD tersebut tengah disusun setelah sebelumnya dilakukan pembahasan mengenai rancangan peraturan daerah bersama DPRD DKI Jakarta.
"Hari ini kita penyambutan dua perda yang saat ini perdanya sedang kita susun. Yang kedua perusahaan ini harus bersinergi. Dua perusahaan daerah tersebut itu posisinya penting bersinergi itu. Bahwa air dan limbah itu dua kesatuan penanganan sebenarnya. Jangan sampai air terkena limbah dan bagaimana limbah kemudian bisa dibersihkan dan seterusnya," tandas Sumarsono.
-
Apa tujuan utama TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan."Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Bagaimana strategi TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Pendekatan soft power yang dimaksud Agus adalah dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah kepada pihak penyandera, yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB).
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Mengapa TNI memilih pendekatan soft power dalam pembebasan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar. Dengan upaya tersebut, Agus juga membuka peluang bagi KKB untuk berkomunikasi kepada pihak mana pun demi pembebasan sandera berdarah Selandia Baru tersebut. "Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan," ujarnya.
Baca juga:
Begini solusi Pemprov DKI tangani air asin di kawasan Kalijodo
Ditanya enak mana Kalijodo dulu atau kini, begini respons warga
Pemprov DKI siapkan 1.300 Satpol PP amankan aksi 313
Sandiaga sebut Pemprov DKI mulai adopsi program Anies-Sandi
Bentuk pasukan merah, Ahok-Djarot belum tahu kapan seleksi petugas