KBT dibangun untuk mengurangi luapan Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung.
FOTO: Potret Kanal Banjir Timur, Pelindung Jakarta dari Luapan Aliran Kali Ciliwung
Suasana aliran Kanal Banjir Timur di Jakarta Selasa (26/3/2024). Kanal Banjir Timur (KBT) dibangun untuk melindungi wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara dari banjir yang berasal dari luapan sungai. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
KBT berfungsi untuk mengurangi luapan sungai Cipinang, Sunter dan sekarang merupakan bagian dari aliran kali Ciliwung. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Advertisement
Luapan debit air itu dapat dikurangi melalui sodetan yang sudah dibangun sebelumnya. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Kanal Banjir Timur menjadi barometer pengendali banjir di Jakarta. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Kanal Banjir Timur sendiri merupakan kanal pencegahan banjir dengan daerah tangkapan air seluas 20.125 hektare yang dibangun sejak 2003 untuk menampung aliran dari lima sungai di Jakarta yakni Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Advertisement
Pada 2011, limpasan air dari aliran Sungai Ciliwung yang kerap memicu banjir membuat pemerintah berencana menyambungkan sungai ini dengan Kanal Banjir Timur. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Banjir setinggi 30 cm ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur Jakarta sejak siang hari. Kondisi tersebut juga diperparah dengan sistem drainase yang buruk.