FPI tak melihat satu pun sisi positif Ahok
FPI menolak keras Ahok menjadi gubernur dan terus menerus mengeluarkan caci maki.
Front Pembela Islam (FPI) kemarin Rabu (24/9) menggeruduk Gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka melakukan demonstrasi untuk menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo (Jokowi).
Perseteruan FPI dan Ahok ini juga tak cuma sekali ini terjadi. Sejak dulu memang ormas Islam ini memang sudah menampakkan kebenciannya pada sosok Ahok.
Pada demonstrasi kemarin, FPI mengeluarkan tujuh tuntutan kepada Ahok. Penolakan tersebut disampaikan DPD FPI DKI Jakarta Habib Salim Alathas (Habib Selon).
Sekretaris DPD FPI DKI Jakarta Habib Novel Bamu'min mengatakan ada tujuh tuntutan yang disampaikan DPD FPI Jakarta ke DPRD DKI Jakarta. Tuntutan pertama, kata dia, FPI meminta Ahok untuk segera mengundurkan diri dari jabatan calon gubernur.
"Kedua, kami meminta Ahok untuk turun dari jabatannya dari wakil gubernur saat ini," ujar dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (24/9).
Tuntutan ketiga yaitu FPI mendesak DPRD DKI Jakarta untuk mengeluarkan SK atau peraturan daerah (perda) jabatan gubernur dan wakil gubernur yang beragama non Islam. Kemudian, lanjut Habib Novel, tuntutan keempat yaitu mendesak DPRD DKI Jakarta untuk mengedepankan dan menjunjung tinggi asas proporsionalisme serta rasa keadilan terhadap pilkada.
"Kelima, meminta DPRD DKI Jakarta untuk menjunjung tinggi ayat-ayat suci di atas ayat-ayat konstitusi," kata dia.
Habib Novel menambahkan tuntutan keenam adalah FPI meminta DPRD DKI Jakarta mendukung Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR RI untuk mendukung pilkada lewat pemilihan oleh DPRD. Terakhir, FPI meminta kepada DPRD DKI agar mendorong gubernur dan wakil gubernur terpilih nanti dalam mengedepankan pembangunan moral dibanding pembangunan fisik serta mendengar aspirasi umat Islam sebagai mayoritas DKI Jakarta.
"Tuntutan ini disampaikan untuk menjadi pertimbangan DPRD DKI dalam melantik Ahok sebagai gubernur mendatang," pungkas dia.
Namun di balik tuntutan tersebut, FPI juga tetap saja terus menerus mencaci maki Ahok. Seakan FPI memang tak bisa melihat sisi positif dari mantan bupati Belitung Timur itu. Berikut rangkumannya:
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
Ancam bakar Ahok jika jadi gubernur
Ratusan massa FPI menggeruduk gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, untuk mendemo menolak Ahok jadi gubernur. Mereka tiba setelah long march dari markas mereka di Petamburan.
Pantauan merdeka.com, Rabu (24/9), sesampainya di sana salah satu dari mereka yang berada di depan menembakkan kembang api ke atas. Spontan aksi itu membuat kaget polisi yang berjaga menanti kedatangan FPI.
"Bakar Ahok! Bakar Ahok!" teriak mereka.
"Gantung Ahok! Gantung Ahok!" lanjut mereka.
Usai demo itu, sekitar 20 orang perwakilan FPI akhirnya diperbolehkan untuk masuk ke dalam gedung.
FPI suruh Ahok jadi gubernur di hutan
Saat melakukan demonstrasi, FPI terus menerus mencaci maki Ahok. Mereka menilai Ahok sama sekali tak pantas menjadi pemimpin Jakarta.
"Ahok jadi gubernur di hutan saja," kata salah satu orator dari FPI di depan DPRD, Rabu (24/9).
Tak sampai situ, mereka menilai Ahok seharusnya pulang saja ke kampung halamannya di Bangka Belitung. Salah satu orator berbaju putih langsung meminta rekan-rekannya untuk segera memulangkan Ahok.
"Kalau ada yang ketemu dia, ikat terus lemparin ke Bangka," katanya.
Dia menambahkan, Jakarta adalah kota santri. Dia menuding Ahok bukan orang santri dan tidak baik.
"Masa ulama dipimpin orang tidak bertanggungjawab? Mana mau! Tolak Ahok!" teriak dia.
"Betul!" sambut massa FPI lainnya.
Ahok dianggap bukan Islam dan banyak bacot
Ketua FPI Tanah Abang Suharto menyatakan penolakan kepada Ahok memiliki 3 dasar. Hal itu yang melandasi perjuangan mereka untuk tegas menolak dan menentang kepemimpinan Ahok hari ini.
"Kita tidak asal menentang, kita punya landasan. Pertama agama Ahok yang bukan Islam, kedua perilaku Ahok yang arogan, kasar, dan tidak bermoral, dan ketiga penolakan umat Islam Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok," kata Suharto.
Selain itu, mereka pun memutuskan untuk berjalan menuju DPRD DKI. Hal itu untuk menghindari kemacetan.
"Kita akan berjalan kaki ke sana. Ini biar jalanan tidak tambah macet," terang dia.
FPI anggap Ahok teroris dan kafir
FPI mengaku cara kepemimpinan Ahok tak sejalan dengan cara berpikir mereka. FPI pun meminta masyarakat untuk membenci Ahok.
"Kalian harus tanamkan kebencian ke Ahok," ujar salah satu orator dari FPI di mobil orasi, Rabu (24/9).
Selain itu, dia juga menyerukan Laskar FPI untuk memerangi Ahok. Menurutnya, Ahok merupakan penjahat dan fundamentalis.
"Ahok teroris dan fundamental! Kafir!" teriak dia.
"Allahu Akbar!" sambut massa lainnya.
"Jadi yang teroris kita apa Ahok?" tanya sang orator.
"Ahok!" jawab massa FPI.
FPI ingin wajah Ahok diulek jadi sambal terasi
Caci maki FPI kepada Ahok ini cukup nyeleneh. FPI menyebut ucapan-ucapan yang dilontarkan Ahok busuk.
Salah satu orator pun meminta ibu-ibu untuk menyumpal muluk Ahok dengan cabai.
"Ibu-ibu bawa cobek terus sambelin mulut Ahok, sekalian aja dibuat sambal terasi," teriak sang orator di mobil aksi depan DPRD, Rabu (24/9).
"Usir Ahok!" sambut massa FPI lainnya.
Dia pun meminta DPRD memenuhi permintaan dan aspirasi mereka. "Dia tidak pantas di Jakarta!" teriaknya lagi.