Gaet investor hingga tangani sampah, Ahok bertandang ke Singapura
"Sampai di sana kunjungan diskusi dengan beberapa pengusaha mereka. Kita mau gaet mereka untuk join," ujar Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana akan melakukan kunjungan kerja ke Singapura Selasa (20/10) pekan depan. Lawatan Ahok ke negeri singa itu rencananya dalam rangka untuk mempelajari penanganan masalah sampah dan kerja sama proyek infrastruktur serta rencana menggaet Singapura untuk kerja sama dengan Bank DKI.
"Sampai di sana kunjungan diskusi dengan beberapa pengusaha mereka. Kita mau gaet mereka untuk join di infrastrukturnya kita. Kita kan masih banyak sampah, limbah, PLTG, termasuk pelabuhan, logistik semua," ungkap Ahok di Balai kota, Jakarta, Selasa (13/10).
Begitu tiba di Singapura, Ahok akan mengadakan pertemuan dengan tenaga ahli asal Indonesia yang bekerja di sana. Setelahnya, Ahok dijadwalkan untuk mempresentasikan sistem rusun dan kereta di DKI.
"Kita lagi usaha untuk datang lebih awal, tanggal 19 Oktober biar ketemu dengan orang profesional Indonesia. Mungkin saya jadinya berangkat tanggal 19 sore, malamnya ketemu orang kita yang profesional di sana. Besok paginya show off kita punya sistem rusun, sistem keretanya, terus siangnya kita akan makan siang dengan beberapa yang punya pelabuhan di Singapura," papar dia.
Dalam kunjungan itu, Ahok tak jalan sendirian, dia akan mengajak PT Jakarta Propertindo (Jakpro), PT Mass Rapid Transit Jakarta, dan Bank DKI untuk ikut dalam lawatan itu.
"Kita juga akan ajak Jakpro untuk MRT juga saya bawa, Bank DKI juga saya bawa. Kan semua dunia taruh duitnya di Singapura untuk investasi dan macam-macam," tukas dia.
Menurut mantan Bupati Belitung Timur ini, target kunjungan adalah untuk mengajak Singapura bekerja sama di bidang keuangan terutama antara Bank DKI dan Singapura.
"Target kita, mereka mulai tertarik masuk ke bisnis itu langsung dari financial-nya, jadi mungkin mau bentuk satu PT antara Bank DKI dengan Jakpro untuk bidang financial. Nah, kalau Singapura mulai tertarik, mereka bisa mulai masuk dari sini sehingga dia bisa lihat butuh duit berapa untuk pembangunan. Jadi saya pikir enggak usah keliling dunia lah, Singapura saja dulu. Kalau Singapura percaya sama Anda, dia invest. Duit yang masuk ke Singapura kan dari seluruh dunia," pungkas dia.