Geng 'Garjek' dan 'Peluru' Tawuran Sampai Bacok-bacokan di Kebon Jeruk
Kejadian tersebut memakan korban luka satu orang remaja. Ia mengalami sejumlah luka dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran dalam kondisi kritis.
Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kebon Jeruk Polres Metro Jakarta Barat menangkap empat orang pemuda kelompok tawuran yang beraksi di wilayah Kebon Jeruk Jakarta Barat. Kelompok ini melakukan tawuran tidak hanya dengan senjata tajam, namun juga membekali diri dengan air keras sebagai senjata.
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Robinson Manurung mengatakan, kejadian berawal dari dua kelompok yang mengatasnamakan kelompok 'Garjek' dan 'Peluru' saling ejek di media sosial. Kedua kelompok tersebut kemudian bersepakat untuk melakukan tawuran di Kobon Jeruk.
-
Dimana biasanya tawuran pelajar terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah. Mereka hapal betul angkutan umum apa saja yang digunakan dan menjadi target sasaran.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan tawuran pelajar pertama di Jakarta terjadi? Tercatat tawuran itu terjadi pada 29 Juni 1968, di mana dalam catatan tersebut tawuran terjadi antara siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan siswa dari STN (Sekolah Tehnik Negeri) dan menimbulkan sebanyak 8 orang korban.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Dimana lokasi wisata Kota Tua Jakarta? Kota Tua terletak di Jakarta Pusat, wilayah utara.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
"Mereka bertemu di Kedoya (Kebon Jeruk, Jakarta Barat) di Gang Asem," ujar Manurung saat rilis kasus di Mapolsek Kebon Jeruk Jakarta Barat, Rabu (2/12).
Kejadian tersebut memakan korban luka satu orang remaja. Ia mengalami sejumlah luka dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran dalam kondisi kritis.
"Korbannya orang Cengkareng, sekarang masih di RSUD Cengkareng. Pelaku ada 6 orang yang sudah berhasil diamankan oleh polsek 4 orang, 2 orang masih dalam daftar pencarian," ujarnya.
"Korban yang terlihat luka ada 3, satu di punggung bekas celurit, di tangan, sama di kaki. Mudah-mudahan selamat, sekarang masih di ICU," tambahnya .
Adapun pelaku yang diamankan di antaranya berinisial AR, ARD, AF, dan MY. Dalam kesempatan yang sama Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Yudi Adiansyah mengatakan, beberapa pelaku yang ditangkap ternyata masih di bawah umur.
"Yang dua lagi masih di bawah umur, kemudian yang dua orang lagi dari Jakarta Timur masih pencarian, yang satu bawa celurit, satu lagi bawa air keras, jadi korban juga disiram air keras," ujarnya
Keempat orang yang diamankan tersebut masing-masing memiliki peran, yakni satu membacok, satu menyiramkan air keras, dan dua orang lagi melemparkan batu. Untuk para pelaku yang sudah melewati usia 17 tahun, kata Yudi, akan dikenakan pasal 170 KUHP tentang penganiayaan hingga menyebabkan sejumlah luka pada seseorang dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)