Gunting telunjuk Edwien tanpa izin, salahkah RS Harapan Bunda?
Saat dibawa pertama kali ke RS Harapan Bunda, bayi Edwien hanya sakit flu dan demam.
Edwien Timothy Sihombing, bayi berumur 2,5 bulan, anak pasangan dari Gonti Sihombing (34) dan Romauli Manurung (28) mendapatkan pengalaman pahit dengan dunia medis. Berawal dari sakit flu beserta demam, bayi Edwien malah harus kehilangan sebagian telunjuk tangan karena mengalami infeksi usai diinfus di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur.
Atas dugaan malpraktik itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta langsung bereaksi. Direktur rumah sakit itu segera dipanggil Dinkes DKI untuk menjelaskan secara medis atas dugaan malpraktik terhadap Edwien. Pihaknya belum bisa memastikan terjadi kesalahan prosedur atau tidak, karena hasilnya bisa dilihat usai pemanggilan pihak RS Harapan Bunda.
"Sebuah dugaan malpraktik harus dicek, apakah ada indikasi medis atau tidak, ada izin medisnya atau tidak. Saya belum bisa memutuskan dan besok akan panggil direkturnya dulu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Dien Emawati di Jakarta, Rabu (10/4).
Diketahui, orangtua Edwien menduga adanya kesalahan penanganan pada bayinya tersebut. Di ruang IGD khusus anak, dokter memberikan sejumlah penanganan pertama, mulai dari cairan infus di punggung tangan kanan, obat antikejang lewat dubur dan peralatan bantu pernapasan. Namun, keanehan mulai tampak di hari ketiga perawatan. Jari telunjuk hingga titik infus di tangan kanannya mengalami pembengkakan. Lama kelamaan mengeluarkan nanah hingga tampak membusuk.
Kondisi itulah yang berujung pada upaya dokter mengamputasi dua ruas jari telunjuknya menggunakan gunting operasi, tanpa sepengetahuan kedua orangtua bayi. Kini, dua ruas jari telunjuk kanan Edwien, hilang berganti balut perban. Gonti dan sang istri hanya bisa pasrah atas kondisi itu. Mereka berharap manajemen rumah sakit menepati janjinya untuk mengobati telunjuk Edwin hingga sembuh.