Heru Budi Klaim Penyebab Hek Kramat Jati Banjir Bukan Proyek Tanggul Jebol, Tapi Ada Turap
Heru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Heru Budi klaim banjir sudah tertangani
- Heru Budi Bicara Penanganan Warga Korban Kebakaran Manggarai, Tenda dan Suplai Air di Pengungsian Dijamin
- Heru Budi Tinjau Lokasi Kebakaran di Manggarai, Warga Mengeluh Gelap dan Panas
- Reaksi Kompak Heru Budi dan Gibran Saat Ditanya Bahas Pilgub Jakarta Saat Tinjau Kali Semongol
- Melihat Cara Heru Budi Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta, Apa Solusinya?
Heru Budi Klaim Penyebab Hek Kramat Jati Banjir Bukan Proyek Tanggul Jebol, Tapi Ada Turap
Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 30 centimeter (cm).
Data Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) DKI Jakarta menunjukkan, kondisi jalan masih tergenang hingga pukul 10.00 Wib, Senin (25/3).
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, membantah banjir di ruas jalan itu disebabkan oleh adanya proyek tanggul Hek Kramat Jati yang jebol.
Menurut Heru, tanggul saat ini sedang dalam proses pembangunan.
"Enggak (jebol). Jadi ada yang sedang diturap, sedang ada penurapan. Enggak jebol sih, sedang dalam pembangunan,"
kata Heru kepada wartawan di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3).
merdeka.com
Heru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
"Tadi pagi jam 05.00 Wib saya sudah monitor. Hari ini sudah per jam 07.15 Wib sudah berkurang karena sudah pakai karung sementara waktu," ujar Heru.
Kepala Satuan Pelayanan Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang, menyatakan hal serupa. Dia menyebut banjir Hek Kramat Jati sudah mulai surut.
"Dampak banjir HEK sudah surut dan ditangani petugas," kata Michael dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya, BPBD menyebut banjir yang melanda wilayah Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK) Jakarta Timur disebabkan oleh adanya turap yang jebol karena tingginya kenaikan debit air sekira pukul 03.15 Wib.
"Arus deras debit air tinggi. Ketinggian 30 centimeter (cm). Titik terdalam Jalan Raya Bogor Hek," kata dia.