Ini Cara Anies Antisipasi Terjadi Banjir di Jakarta
Anies mencontohkan, beberapa waktu lalu wilayah Kampung Melayu dilanda banjir. Padahal telah dilakukan normalisasi sungai di wilayah tersebut.
Pekan lalu seluruh wilayah di DKI Jakarta diguyur hujan sebagai penanda siklus musim hujan telah tiba. Sebagai upaya antisipasi banjir jangka panjang, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendorong pembangunan kolam retensi atau bendungan di wilayah hulu.
Menurut Anies, selama volume air di wilayah hulu tidak dikendalikan, sebesar apapun saluran dibangun dan secepat apapun aliran air hujan sampai di laut, masalah banjir tak akan bisa tertangani. Masalahnya menurut Anies adalah permukaan tanah yang lebih rendah sementara permukaan air laut tinggi.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
"Karena itu strategi yang harus kita dorong lebih jauh adalah membangun kolam-kolam retensi di hulu. Sehingga volume air yang masuk ke Jakarta itu terkendali," jelasnya saat jumpa pers dua tahun kepemimpinannya di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (15/10) sore.
Anies mencontohkan, beberapa waktu lalu wilayah Kampung Melayu dilanda banjir. Padahal telah dilakukan normalisasi sungai di wilayah tersebut. Seharusnya, kata Anies, wilayah yang telah dinormalisasi tak terjadi banjir.
"Kenapa masih terjadi banjir? Karena masalahnya volume air yang dari hulu itu tidak dikendalikan," ujarnya.
Pembangunan kolam retensi atau bendungan di wilayah hulu ini telah dibahas dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR. Anies mengatakan, program di hilir tak akan berhasil jika tidak disertai dengan upaya pembangunan bendungan di wilayah hulu.
"Karena apapun yang kita kerjakan di hilir apalagi dengan ada permukaan air laut yang tinggi, kecepatan air yang tinggi dengan volume besar tidak mungkin bisa dipompa dengan cepat sampai ke laut. Jadi kita dorong ke sana itu yang kita lakukan jangka panjangnya dan kita bicara dengan BBWSCC untuk membereskan itu," terangnya.
Baca juga:
Ahok Unggul Menata PKL dan Aduan Warga, Anies Dianggap Tepat Kelola Monas dan Banjir
MRT Siapkan Langkah Antisipasi jika Banjir Melanda Jakarta
Pemprov DKI Belum Gunakan Dana Pengendalian Banjir Rp1 Triliun
Petugas UPK Pintu Air Manggarai Bersihkan Sampah Kayu dan Pohon
Jelang Musim Hujan, Anies Diminta Siapkan Strategi Penanganan Banjir
Usai Hujan Deras, Muncul 30 Titik Genangan di Jakarta