Jakarta PSBB, Anies Tiadakan Halal bi Halal
"Mari kita tingkatkan dan pertahankan kedisiplinan kita untuk tetap berada di rumah selama wabah ini masih merebak. Mari kita melaksanakan dengan tertib dan disiplin semua ketentuan dalam peraturan Gubernur Nomor 33 tahun 2020 tentang PSBB," ucap Anies.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menerbitkan surat pemberitahuan tentang tidak adanya acara halal bi halal selepas Idulfitri. Keputusan itu sebagai bentuk dukungan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19.
Dalam surat tersebut Anies kembali mengingatkan seluruh warga Jakarta disiplin terhadap Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB, selama penularan virus Corona masih tinggi.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
"Sehubungan dengan masih berlakunya status Pembatasan Sosial Berskala Besar di Provinsi DKI Jakarta maka disampaikan bahwa kegiatan yang biasanya kami selenggarakan di bulan Syawal yaitu Halal bi Halal dalam rangka Idulfitri bersama ini dinyatakan tidak diselenggarakan," demikian tertulis dalam surat itu dikutip merdeka.com, Sabtu (23/5).
"Mari kita tingkatkan dan pertahankan kedisiplinan kita untuk tetap berada di rumah selama wabah ini masih merebak. Mari kita melaksanakan dengan tertib dan disiplin semua ketentuan dalam peraturan Gubernur Nomor 33 tahun 2020 tentang PSBB," ucap Anies dalam suratnya, Sabtu (23/5).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tidak ada pembagian zona di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Untuk itu, dia meminta masyarakat tetap mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat lebaran nanti dengan mekaksanakan salat idulfitri di rumah masing-masing.
Dia menuturkan bahwa kondisi sebaran Covid-19 di Jabodetabek merata, sehingga menurutnya wilayah tersebut tidak ada kategori merah, kuning, ataupun hijau. Warna tersebut umumnya digunakan sebagai indikator keamanan satu wilayah.
"Mari kita taati seruan majelis ulama DKI Jakarta dan dewan masjid, seruan ini relevan untuk Jakarta bila ada Jakarta apakah ada merah hijau kuning, sesungguhnya Jakarta adalah satu kesatuan, Jakarta, Jabodetabek masih satu kesatuan epicenter di dalam penanganan wabah Covid-19," ujar Anies menerangkan.
Berdasarkan seruan itu, Anies menyampaikan seruan takbir di masjid jelang hari raya tetap dilakukan namun dibatasi hanya 5 orang di dalam masjid. Dia juga melarang adanya takbir keliling.
"Kita laksanakan kegiatan takbir di rumah masing-masing dan masjid-masjid, teruslah mengumandangkan dengan jumlah orang," tuturnya.
Sebelumnya Anies mengatakan, Jakarta masih memiliki risiko tinggi adanya gelombang kedua penularan Covid-19.
Saat konferensi pers di Balai Kota, ia menuturkan, bahwa hasil para epidemiologi menunjukkan indikasi membaik atas sebaran virus Corona di Jakarta, meski begitu tren membaik juga diikuti potensi risiko yang besar.
"Angka-angka ukuran epidemiologi menunjukkan bahwa Covid-19 di Jakarta alhamdulillah menunjukkan tanda-tanda membaik tetapi belum selesai, risiko masih tinggi dan potensi terjadinya gelombang kedua itu masih tetap ada," kata Anies, Jumat (22/5).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan jika aktivitas di luar rumah masih tinggi, PSBB bisa saja diperpanjang kembali. Untuk itu, Anies kembali mengajak seluruh masyarakat, tidak hanya Jakarta melainkan seluruh kota penyangga Jakarta, tetap disiplin terhadap PSBB.
"Bila kita tidak disiplin, kita longgar, maka 2 pekan ke depan ini akan terpaksa harus diteruskan pengetatannya karena resiko penularan meningkat," kata Anies.
"Jadi, apakah Jakarta akan bisa mulai memasuki masa transisi menuju normal baru atau tidak itu sangat ditentukan oleh sikap kita perilaku kita di 2 pekan," tandasnya.
Baca juga:
Suasana Jalan Sudirman dan MH Thamrin Selama Idul Fitri
Lebaran di Tengah Pandemi, Wagub DKI Ingatkan Warga Jakarta Tetap Disiplin PSBB
Pesepeda Ramaikan Bundaran HI Saat PSBB dan Idul Fitri
Anies Baswedan: Rayakan Lebaran Tahun ini dengan Teknologi
PSBB Diperpanjang, Polri Minta Masyarakat Tak Punya Keahlian Tak ke Jakarta
Jakarta PSBB, Anies Tiadakan Halal bi Halal
Pemprov DKI Diminta Ketat Terkait Penerbitan SIKM, yang Memalsukan Harus Ditindak