JK: Alhamdulillah Setelah Tak Jumpa Salat Jumat Hampir 3 Bulan
"Jadi aman, yang tidak pakai masker nanti ada pengurus masjid yang periksa tidak dibolehkan masuk masjid. Di mal kan enggak bisa begini," ujar JK.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla menyatakan kelegaan dan rasa syukur bisa kembali melaksanakan Salat Jumat setelah hampir 3 bulan absen karena Pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, setelah kita tidak jumpa selama 12 Salat Jumat hampir tiga bulan, Alhamdulillah Jumat ini kita jumpa luar biasa rahmat dan doa yang mustajab dijawab Allah SWT," kata JK usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (5/6).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
Pelaksanaan Salat Jumat kali ini, kata JK, sesuai dengan harapan DMI, yakni dilaksanakan dengan baik, menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan pengukuran suhu tubuh.
Menurut JK, protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat. Jemaah yang tidak menggunakan masker tidak dibolehkan untuk ikut beribadah di masjid.
"Jadi aman, yang tidak pakai masker nanti ada pengurus masjid yang periksa tidak dibolehkan masuk masjid. Di mal kan enggak bisa begini," ujar JK.
Mantan Wakil Presiden RI tersebut juga menyampaikan pelaksanaan Salat Jumat kali ini juga dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta. Demikian pula dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaksanakan Salat Jumat di Balai Kota Jakarta.
Bagi JK pelaksanaan Salat Jumat perdana di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi ini sebagai sejarah hidup, karena selama 12 kali Jumat tidak melaksanakan Salat Jumat berjemaah diganti dengan Salat zuhur di rumah akibat pandemi Covid-19.
Menurut JK, Salat Jumat memiliki kekhususan bagi jemaah laki-laki karena tempat berkumpul beribadah.
"Kenikmatan Salat Jumat ini memiliki aturan yang harus dipatuhi. Aturannya adalah menjaga jarak.
"Sering orang berbicara 'new normal', itu hal biasa saja, seperti jumatan, bisa nanti pengajian pada waktunya dibuka, anak-anak kembali sekolah pada waktunya, syaratnya juga pakai masker, cuci tangan," kata JK.
Terkait Salat Jumat dua gelombang, JK mengatakan boleh saja masjid melaksanakannya apabila jemaah yang datang membludak dan tidak tertampung maka dilakukan dua gelombang.
"Kalau jemaah sudah membludak itu pasti tidak tertampung, berdosa kita kalau kita tidak memfasilitasi. Semalam MUI DKI sudah memutuskan boleh dua gelombang. Kalau hari ini belum terlalu penuh, jadi belum dilakukan dua gelombang," kata JK. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
Bisa Kembali Salat Jumat di Masjid, Armand Maulana Menangis 'Rindu Banget'
Terapkan Protokol Kesehatan, Jemaah Salat Jumat di Masjid At Tin Diberi Jarak 1 Meter
Jemaah Cut Meutia: Alhamdulillah Setelah Menahan Rindu 3 Bulan bisa Salat Jumat
Masjid Cut Mutia Kembali Gelar Salat Jumat di Masa Transisi
Kembali Gelar Salat Jumat, Jemaah Masjid KH Hasyim Asy'ari Membludak