Mengapa Makan Malam Dekat dengan Jam Tidur Bisa Buat Kita Bangun Pagi Hari dengan Rasa Lapar?
Makan malam tepat sebelum tidur justru bisa membuat kita merasa lapar pagi harinya. Mengapa hal ini terjadi?
Makan malam tepat sebelum tidur justru bisa membuat kita merasa lapar pagi harinya. Mengapa hal ini terjadi?
-
Kenapa melewatkan sarapan membuat cepat lapar? Melewatkan sarapan justru dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan di siang hari, yang sering kali berujung pada makan berlebihan atau memilih makanan yang kurang sehat.
-
Kenapa makan malam berlebihan bikin capek besok? Mengonsumsi makanan larut malam, terutama sangat larut malam, dapat mengganggu kadar gula darah kita dan kemampuan untuk mendapatkan energi optimal dari makanan di hari berikutnya,“ terang Dr. Valvano.
-
Kenapa makan tengah malam bisa bikin gendut? Makan di tengah malam bisa membuat perut kita lebih mudah gendut.
-
Bagaimana makan malam bisa ganggu tidur? Makan sebelum tidur dapat menyebabkan tubuh sulit beristirahat dengan baik karena sistem pencernaan yang masih bekerja. Akibatnya, tidur menjadi tidak nyenyak dan tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup untuk pemulihan.
-
Kenapa makan malam bikin gemuk? Bukan aktivitas makan malam yang bikin gemuk, melainkan jenis makanan yang dikonsumsi. Jika kamu makan makanan yang tinggi kalori dan kurang sehat di malam hari, maka itu yang akan meningkatkan berat badanmu. Sebaliknya, jika kamu makan makanan yang seimbang dan rendah kalori, maka berat badanmu tidak akan meningkat.
-
Kenapa kita bisa ngantuk setelah makan siang? Banyak orang merasa lemas dan ngantuk setelah makan siang sehingga aktivitas atau pekerjaan terganggung. Salah satu tantangan terbesar saat bekerja di media online adalah menjaga konsentrasi dan energi setelah makan siang.
Mengapa Makan Malam Dekat dengan Jam Tidur Bisa Buat Kita Bangun Pagi Hari dengan Rasa Lapar?
Pernahkah Anda merasa perut lapar di pagi hari padahal baru makan persis sebelum tidur? Hal ini tentu membuat kita bertanya-tanya padahal kita makan untuk merasa kenyang di pagi harinya.
Kebiasaan makan malam dekat dengan waktu tidur adalah praktik umum bagi banyak orang, terutama mereka yang memiliki jadwal sibuk. Namun, kebiasaan ini dapat memiliki dampak signifikan pada bagaimana tubuh kita memproses makanan dan mengatur rasa lapar.
Penelitian menunjukkan bahwa makan malam terlambat bisa menyebabkan kita bangun di pagi hari dengan rasa lapar yang lebih besar. Hal ini tentu membuat kita bertanya-tanya mengapa setelah mengisi perut, kita bisa merasa keroncongan di pagi harinya.
Proses Metabolisme dan Regulasi Hormon
Salah satu alasan utama mengapa makan malam dekat dengan jam tidur dapat menyebabkan rasa lapar di pagi hari adalah perubahan dalam proses metabolisme dan regulasi hormon. Ketika kita makan larut malam, tubuh kita tidak memiliki cukup waktu untuk mencerna dan memetabolisme makanan sebelum tidur.
Penelitian dari Harvard Medical School mengungkapkan bahwa makan larut malam dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar, seperti leptin dan ghrelin. Leptin adalah hormon yang memberi sinyal kepada otak bahwa kita sudah kenyang, sedangkan ghrelin adalah hormon yang merangsang rasa lapar. Studi tersebut menemukan bahwa makan malam terlambat mengurangi kadar leptin dan meningkatkan kadar ghrelin, yang pada akhirnya meningkatkan rasa lapar di pagi hari.
Dampak Terhadap Siklus Tidur dan Pola Makan
Makan larut malam juga dapat mengganggu siklus tidur dan pola makan kita. Menurut Thunder Jalili, PhD, Direktur Studi Pascasarjana dalam Nutrisi dan Fisiologi Integratif di University of Utah, tubuh kita memiliki dua keadaan utama: keadaan sudah makan dan keadaan puasa.
Idealnya, tubuh kita harus dapat beralih antara dua keadaan ini secara teratur. Namun, ketika kita makan larut malam, kita memperpanjang periode terfed, yang menghambat tubuh untuk masuk ke keadaan puasa yang diperlukan untuk pemulihan dan regenerasi. Jalili menyarankan untuk menjaga jeda puasa minimal 12 jam setiap hari untuk menjaga keseimbangan energi dan mengurangi rasa lapar berlebih di pagi hari.
Penelitian lebih lanjut oleh Harvard Medical School menunjukkan bahwa waktu makan dapat mempengaruhi berat badan dan risiko obesitas. Studi ini melibatkan 16 peserta dengan indeks massa tubuh di kisaran kelebihan berat badan atau obesitas, yang menjalani dua protokol laboratorium dengan jadwal makan yang berbeda.
Hasilnya menunjukkan bahwa makan empat jam lebih lambat dari jadwal biasa secara signifikan meningkatkan rasa lapar, memperlambat pembakaran kalori, dan meningkatkan ekspresi gen yang terlibat dalam penyimpanan lemak. Temuan ini menunjukkan adanya mekanisme fisiologis dan molekuler yang mendasari hubungan antara makan larut malam dan peningkatan risiko obesitas.
Untuk menghindari efek negatif dari makan larut malam, ada beberapa langkah praktis yang bisa diambil:
Jadwal Makan Teratur: Usahakan untuk makan malam setidaknya 3-4 jam sebelum tidur untuk memberi tubuh waktu yang cukup untuk mencerna makanan dengan baik.
Jangan Melewatkan Sarapan: Memulai hari dengan sarapan yang sehat dapat membantu mengatur rasa lapar sepanjang hari dan mencegah makan berlebih di malam hari.
Hindari Camilan Larut Malam: Jika Anda merasa lapar di malam hari, cobalah untuk mengonsumsi camilan ringan yang sehat, seperti buah atau yogurt rendah lemak, daripada makanan berat.
Makan malam dekat dengan jam tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar, mengganggu siklus tidur, dan meningkatkan risiko obesitas. Dengan memahami mekanisme di balik fenomena ini dan mengadopsi kebiasaan makan yang lebih sehat, kita dapat mengelola rasa lapar dengan lebih baik dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.