10 Dampak Menunda dan Melewatkan Waktu Makan, Bisa Berbahaya untuk Tubuh pada Jangka Panjang
Pada saat seseorang melewatkan waktu makan, sejumlah hal bisa jadi akan berdampak ke tubuhnya.
Dalam kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan, banyak orang tanpa sadar melewatkan waktu makan, entah itu sarapan, makan siang, atau makan malam. Kebiasaan ini sering dianggap sepele dan tak berbahaya, bahkan beberapa orang percaya bahwa melewatkan makan dapat membantu menurunkan berat badan.
Namun, kenyataannya, melewatkan waktu makan justru dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada tubuh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dilansir dari Healthshots, berikut ini adalah 10 dampak buruk dari kebiasaan menunda atau melewatkan waktu makan.
-
Apa saja masalah kesehatan akibat sering telat makan? Masalah kesehatan akibat sering telat makan adalah kondisi yang akan Anda rasakan ketika makan tidak teratur. Apakah Anda termasuk orang yang sering telat makan? Jika ya, Anda harus berhati-hati. Kebiasaan ini ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda.
-
Kenapa menahan lapar berdampak buruk pada pencernaan? Menahan lapar terlalu lama juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gastritis atau sakit maag. Saat perut kosong, asam lambung terus diproduksi, yang bisa mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan peradangan.
-
Apa yang terjadi kalau kurang nutrisi? Waktu penyembuhan luka yang lambat bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
-
Kenapa malnutrisi berbahaya? Malnutrisi, jika tidak segera dikenali dan diobati, dapat memperburuk kondisi kesehatan individu, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti anak-anak, ibu hamil, orang tua, dan penderita penyakit kronis.
-
Apa dampak buruk melewatkan sarapan? Jika Anda melewatkan sarapan, ada beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi pada tubuh, seperti yang dijelaskan dalam Real Simple: 1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung.
-
Apa saja dampak kekurangan nutrisi selain depresi? Kekurangan nutrisi tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan fisik. Kondisi mental pun bisa terpengaruh ketika sejumlah asupan nutrisi tidak terpenuhi.
1. Metabolisme Melambat
Saat Anda melewatkan waktu makan, tubuh akan beralih ke "mode bertahan" dan cenderung menyimpan lemak daripada membakarnya untuk energi. Proses ini dapat memperlambat metabolisme, yang pada akhirnya menyulitkan penurunan atau pengaturan berat badan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrients Journal tahun 2021 menunjukkan bahwa orang yang sering melewatkan sarapan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
2. Energi Menurun Drastis
Makanan adalah sumber utama glukosa, yang diubah tubuh menjadi energi. Tanpa asupan makanan secara teratur, tubuh tidak memiliki cukup glukosa untuk mendukung fungsi harian, yang dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan bahkan menurunkan fungsi kognitif. Dietisien Shruti K. Bhardwaj menyatakan, “Tanpa makan teratur, Anda mungkin merasa lelah, lemah, dan mengalami penurunan produktivitas.”
3. Mood yang Tidak Stabil dan Mudah Marah
Saat melewatkan makan, kadar gula darah bisa turun drastis, yang dapat menyebabkan iritabilitas dan perubahan suasana hati. “Anda mungkin juga mengalami kesulitan berkonsentrasi di tempat kerja, merasa cemas, atau bahkan agresif karena kurangnya nutrisi yang mencapai otak,” tambah Bhardwaj. Kebiasaan ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik tetapi juga mental dan emosional.
4. Nafsu Makan Meningkat yang Berujung pada Makan Berlebih
Ketika Anda melewatkan waktu makan, tubuh akan merespons dengan rasa lapar berlebihan pada waktu makan berikutnya. Akibatnya, mengontrol porsi makan menjadi lebih sulit, dan Anda mungkin mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang seharusnya, yang justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
5. Kekurangan Nutrisi
Melewatkan makan berarti Anda kehilangan peluang untuk mendapatkan asupan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral. Jika kebiasaan ini berlangsung lama, tubuh akan mengalami kekurangan nutrisi, yang berdampak buruk pada berbagai fungsi tubuh. Penelitian dalam Journal of Nutritional Science tahun 2020 menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi sarapan memiliki asupan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang sering melewatkan waktu makan pagi.
6. Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Kekurangan nutrisi akibat melewatkan waktu makan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit. “Kebiasaan melewatkan waktu makan secara konsisten mencegah tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga pertahanan imun,” kata Bhardwaj. Kekebalan yang lemah tentunya dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup seseorang.
7. Gangguan Pencernaan
Melewatkan waktu makan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, mual, dan asam lambung. Pola makan yang tidak teratur mengganggu proses pencernaan, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan rasa sakit. Sebuah studi dalam Public Health Nutrition Journal tahun 2020 menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga kali makan utama setiap hari memiliki risiko lebih rendah mengalami sindrom iritasi usus.
8. Konstipasi
Mengabaikan jadwal makan dapat mengganggu ritme pencernaan tubuh, yang pada akhirnya memperlambat gerakan usus dan menyebabkan konstipasi. Studi pada Journal of Neurogastroenterology and Motility tahun 2022 menemukan bahwa ada hubungan antara melewatkan sarapan dan meningkatnya kasus konstipasi pada mahasiswa.
9. Penurunan Massa Otot
Jika Anda sering melewatkan waktu makan, tubuh akan mulai memecah jaringan otot sebagai sumber energi. Kondisi ini lebih parah jika pola makan Anda kekurangan protein. “Ini dapat menyebabkan hilangnya massa otot, terutama jika Anda sudah menjalani diet rendah protein,” kata Bhardwaj. Penurunan massa otot dapat memengaruhi kekuatan fisik dan ketahanan tubuh.
10. Risiko Penyakit Kronis yang Lebih Tinggi
Kebiasaan melewatkan makan secara konsisten dapat menyebabkan resistensi insulin, regulasi gula darah yang buruk, dan inflamasi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik. Sebuah penelitian dalam The Journal of Nutrition tahun 2019 menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Cara Menghindari Kebiasaan Melewatkan Waktu Makan
Untuk mempertahankan gaya hidup sehat, penting bagi kita untuk mengutamakan pola makan yang teratur. Berikut beberapa tips agar Anda tidak melewatkan waktu makan:
- Rencanakan dan siapkan makanan di awal hari agar mudah dikonsumsi saat sibuk.
- Gunakan alarm sebagai pengingat waktu makan.
- Cobalah makan dalam porsi kecil namun sering jika merasa makan besar tiga kali sehari terlalu berat.
- Siapkan camilan sehat seperti buah dan kacang-kacangan di tempat kerja atau di tas Anda.
- Minum air secara teratur karena terkadang rasa lapar adalah sinyal tubuh yang kekurangan cairan.
- Mulai hari dengan sarapan bergizi untuk memulai metabolisme dan meningkatkan energi.
Kebiasaan melewatkan waktu makan mungkin tampak sepele, tetapi dampaknya bagi kesehatan bisa signifikan, terutama dalam jangka panjang. Dengan memperhatikan asupan nutrisi dan waktu makan yang teratur, Anda tidak hanya menjaga energi tubuh tetapi juga mendukung kesejahteraan secara menyeluruh.