Tak Hanya Buat Gendut, Ini Dampak yang Dialami Tubuh saat Makan Terlalu Malam
Makan terlalu malam bisa menimbulkan sejumlah dampak pada tubuh yang perlu dikenali dan dihindari.
Makan malam larut atau dengan porsi besar bukan hanya memengaruhi berat badan, tetapi juga membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Studi terbaru mengungkapkan bahwa waktu makan memiliki peran penting dalam metabolisme, terutama dalam mengelola kadar glukosa dalam darah. Penemuan ini mengingatkan kita bahwa kapan kita makan sama pentingnya dengan apa yang kita makan.
Mengapa Makan Larut Malam Berbahaya?
Dilansir dari Medical Daily, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition & Diabetes menunjukkan bahwa konsumsi lebih dari 45% kalori harian setelah pukul 5 sore dapat memengaruhi toleransi glukosa, terlepas dari berat badan seseorang. Dr. Diana Díaz Rizzolo, peneliti utama dalam studi tersebut, menjelaskan bahwa kadar glukosa yang tinggi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kerusakan pembuluh darah, dan peradangan kronis yang memperburuk kerusakan kardiovaskular dan metabolisme.
-
Apa efek samping makan malam bagi tubuh? Kebiasaan makan setelah jam 7 malam dapat berpotensi meningkatkan kadar gula darah.'Jika kalian terus menerus makan malam, ada kemungkinan kadar gula darah akan naik. Namun, itu tidak berarti bahwa makan malam secara otomatis membuat kalian gemuk. Ini lebih berkaitan dengan pola makan sehari-hari,' jelasnya.
-
Kenapa makan tengah malam bisa bikin gendut? Makan di tengah malam bisa membuat perut kita lebih mudah gendut.
-
Kenapa makan malam bikin gemuk? Bukan aktivitas makan malam yang bikin gemuk, melainkan jenis makanan yang dikonsumsi. Jika kamu makan makanan yang tinggi kalori dan kurang sehat di malam hari, maka itu yang akan meningkatkan berat badanmu. Sebaliknya, jika kamu makan makanan yang seimbang dan rendah kalori, maka berat badanmu tidak akan meningkat.
-
Apa saja yang bikin makan malam bikin gemuk? Dalam beberapa sumber, juga disebutkan bahwa makan malam di jam tertentu, seperti di atas jam 8 malam, cenderung bisa meningkatkan berat badan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, seperti kebiasaan langsung tidur setelah makan atau memilih makanan yang kurang sehat dan tinggi kalori.
-
Apa dampak makan berlebihan pada tubuh? Makan berlebihan dapat didefinisikan sebagai mengonsumsi makanan dalam jumlah yang melebihi kebutuhan tubuh. Dalam jangka pendek, perut yang penuh mungkin memberikan kepuasan dan kenikmatan sejenak. Namun, dalam jangka panjang, pola makan yang tidak terkendali ini dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan yang serius.
-
Apa dampak makan malam dekat tidur? Makan malam dekat dengan waktu tidur adalah praktik umum bagi banyak orang, terutama mereka yang memiliki jadwal sibuk. Namun, kebiasaan ini dapat memiliki dampak signifikan pada bagaimana tubuh kita memproses makanan dan mengatur rasa lapar.
“Kemampuan tubuh untuk memetabolisme glukosa sangat terbatas pada malam hari karena sekresi insulin berkurang, dan sensitivitas sel terhadap hormon ini juga menurun akibat ritme sirkadian tubuh,” kata Dr. Díaz Rizzolo.
Pengaruh Waktu Makan terhadap Metabolisme
Ritme sirkadian atau jam biologis tubuh memainkan peran penting dalam mengatur kapan tubuh lebih efektif memproses makanan. Pada malam hari, tubuh kurang optimal dalam mengolah glukosa karena hormon insulin—yang bertanggung jawab membantu sel menyerap gula darah—bekerja kurang efisien. Akibatnya, konsumsi makanan berat di malam hari dapat meningkatkan kadar gula darah yang berbahaya bagi kesehatan.
Penelitian ini melibatkan 26 peserta berusia 50–70 tahun yang mengalami kelebihan berat badan, obesitas, atau pradiabetes. Meskipun semua peserta mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori dan jenis yang sama, perbedaan waktu makan menunjukkan hasil yang mencolok. Kelompok yang mengonsumsi sebagian besar kalorinya sebelum malam hari memiliki toleransi glukosa yang lebih baik dibandingkan mereka yang makan sebagian besar kalori setelah pukul 5 sore.
Kaitan Makan Malam dengan Pilihan Makanan Kurang Sehat
Selain waktu makan, kebiasaan makan larut malam sering kali diiringi dengan pilihan makanan yang kurang sehat, seperti makanan ultra-proses yang tinggi lemak dan karbohidrat. Hal ini terjadi karena hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang menjadi tidak seimbang ketika jadwal makan bergeser. Kebiasaan ini bukan hanya menambah berat badan tetapi juga memperburuk metabolisme glukosa.
Makan malam larut tidak hanya berdampak pada penambahan berat badan. Studi ini menegaskan bahwa waktu makan dapat menjadi faktor risiko independen untuk masalah metabolisme, termasuk diabetes dan penyakit kardiovaskular. Seiring meningkatnya prevalensi makan malam larut di masyarakat modern, penting untuk memahami dampak jangka panjang dari kebiasaan ini.
“Dengan penelitian ini, kita mulai melihat faktor baru yang semakin penting dalam kesehatan kardiometabolik: kapan kita makan,” jelas Dr. Díaz Rizzolo.
Bagaimana Mencegah Dampak Buruk Makan Larut?
Untuk menjaga kesehatan, penting untuk mengatur waktu makan secara bijak. Berikut beberapa rekomendasi:
Utamakan Sarapan dan Makan Siang yang Bernutrisi
Konsumsi kalori tertinggi sebaiknya dilakukan pada pagi dan siang hari saat metabolisme tubuh sedang optimal.
Kurangi Porsi Makan Malam
Hindari makan besar setelah pukul 5 sore. Jika tetap lapar, pilih camilan sehat seperti buah atau yogurt rendah lemak.
Hindari Makan Dekat Waktu Tidur
Usahakan makan terakhir setidaknya dua jam sebelum tidur untuk memberi waktu tubuh mencerna makanan.
Tetap Disiplin dengan Pola Makan
Konsistensi dalam waktu makan dapat membantu tubuh menyesuaikan ritme metabolisme dengan baik.
Makan malam larut tidak hanya membuat tubuh rentan terhadap penambahan berat badan, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan metabolisme yang serius. Dengan memahami pentingnya waktu makan dan membuat perubahan kecil pada kebiasaan sehari-hari, Anda dapat melindungi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Jangan hanya fokus pada apa yang Anda makan, tetapi juga kapan Anda makan, karena setiap pilihan kecil yang Anda buat memiliki dampak besar pada kesehatan jangka panjang.