Dr. Tirta Bongkar Mitos Bahwa Makan Malam Bikin Gemuk, Ini Fakta Sebenarnya!
Dr. Tirta membongkar mitos bahwa makan malam bikin gemuk. Ketahui rahasia penurunan berat badan yang sebenarnya dari ahli!
Orang-orang yang mengikuti program penurunan berat badan dan diet umumnya sangat disiplin dalam menjalani aturan makan. Banyak dari mereka yang memilih untuk tidak makan malam. Beberapa hanya mengonsumsi buah atau sayuran di sore hari, sementara ada juga yang hanya minum jus di malam hari.
Salah satu faktor penting untuk berhasil menurunkan berat badan adalah dengan memastikan asupan kalori tidak berlebihan, terutama di malam hari. Banyak yang percaya bahwa makan malam, khususnya setelah pukul 7 malam, dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Apakah itu benar?
-
Kenapa makan malam bikin gemuk? Bukan aktivitas makan malam yang bikin gemuk, melainkan jenis makanan yang dikonsumsi. Jika kamu makan makanan yang tinggi kalori dan kurang sehat di malam hari, maka itu yang akan meningkatkan berat badanmu. Sebaliknya, jika kamu makan makanan yang seimbang dan rendah kalori, maka berat badanmu tidak akan meningkat.
-
Kenapa makan tengah malam bisa bikin gendut? Makan di tengah malam bisa membuat perut kita lebih mudah gendut.
-
Apa saja yang bikin makan malam bikin gemuk? Dalam beberapa sumber, juga disebutkan bahwa makan malam di jam tertentu, seperti di atas jam 8 malam, cenderung bisa meningkatkan berat badan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, seperti kebiasaan langsung tidur setelah makan atau memilih makanan yang kurang sehat dan tinggi kalori.
-
Kapan makan malam bikin berat badan naik? Penambahan berat badan signifikan baru terjadi apabila kita makan asupan tinggi kalori saat makan tengah malam atau mengudap camilan tinggi kalori saat larut malam.
-
Bagaimana cara agar makan malam gak bikin gemuk? Dalam kesimpulan, makan malam sendiri tidak membuat gemuk. Yang membuat gemuk adalah jenis makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan makan yang tidak seimbang. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang seimbang dan rendah kalori, serta tidak langsung tidur setelah makan untuk memaksimalkan proses pencernaan dan metabolisme tubuh.
-
Apa efek makan sebelum tidur terhadap berat badan? Selain itu, makan terlalu larut dan berbaring telentang dengan perut penuh dapat menyebabkan penambahan lemak perut, refluks, dan gangguan pencernaan.
Dr. Tirta menjelaskan keraguan ini dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok-nya, @tirtacipeng, pada 20 September 2024. Ia mengatakan, "Jadi, makan malam jam 6.59 tidak membuat gemuk? Siapa yang bertanya ini? Jika Anda bertanya, berarti saya makan jam 6.57 tidak gemuk? Ini semua hanyalah mitos."
Apakah Makan Malam Dapat Menyebabkan Kenaikan Berat Badan?
Menurut dr. Tirta, apakah seseorang menjadi gemuk atau tidak tidak ditentukan oleh waktu makan mereka, melainkan oleh pola makan secara keseluruhan. Ia menyebutkan salah satu anggota tim videografernya yang memiliki kebiasaan makan hingga sembilan kali sehari, sehingga berat badannya melebihi 100 kilogram.
"Gemuk atau tidak itu tergantung pada total asupan dalam sehari. Jika Anda tidak makan pada jam 7 malam tetapi dari jam 6 malam hingga 6 pagi Anda makan banyak, misalnya hingga sembilan kali dan tidak melakukan aktivitas fisik, tentu saja berat badan akan bertambah," ujarnya seperti dilansir dari Kanal Lifestyle Liputan6.com.
"Videografer saya dulu makan sembilan kali, beratnya lebih dari 100 kilo. Sekarang ia hanya makan dua kali dan meningkatkan aktivitasnya hingga 7.000 langkah per hari, dan ternyata bisa turun 17 kilo dalam 3 bulan. Jadi, semuanya bisa berubah," tambahnya.
Dr. Tirta menegaskan bahwa pada dasarnya, makan di malam hari tidak secara otomatis menyebabkan kenaikan berat badan. Penambahan berat badan dipengaruhi oleh total kalori yang dikonsumsi dalam satu hari dibandingkan dengan aktivitas yang dilakukan.
Efek Sebenarnya dari Makan Malam
Secara umum, makan di malam hari tidak secara otomatis menyebabkan seseorang mengalami kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan lebih dipengaruhi oleh jumlah kalori yang dikonsumsi dan dibakar dalam satu hari.
Menurut dr. Tirta, jika seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan, kelebihan kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak di bawah kulit. Namun, jika seseorang aktif secara fisik di malam hari dan menikmati makan malam, hal itu tidak menjadi masalah.
Meski demikian, dr. Tirta mengingatkan bahwa makan malam bisa memiliki efek lain, seperti meningkatkan risiko kadar insulin. Kebiasaan makan setelah jam 7 malam dapat berpotensi meningkatkan kadar gula darah.
"Jika kalian terus menerus makan malam, ada kemungkinan kadar gula darah akan naik. Namun, itu tidak berarti bahwa makan malam secara otomatis membuat kalian gemuk. Ini lebih berkaitan dengan pola makan sehari-hari," jelasnya.
Akhir-akhir ini, muncul kecenderungan budaya untuk membatasi waktu makan hingga pukul 8 malam. Makan terlalu dekat dengan waktu tidur sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti peningkatan asam lambung, gangguan pencernaan, dan fluktuasi kadar gula darah. Semua masalah ini dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Namun, apakah benar bahwa makan setelah pukul 8 malam adalah masalah yang serius?
Apakah Membatasi Waktu Makan Berikan Manfaat Bagi Kesehatan?
Penelitian tentang larangan makan setelah pukul 8 malam masih tergolong sedikit. Meskipun demikian, ada potensi manfaat dari pembatasan waktu makan malam secara umum.
Janese S. Laster, MD, seorang dokter bersertifikat dalam bidang penyakit dalam, obesitas, gastroenterologi, dan nutrisi, memberikan penjelasan mengenai hal ini. Menurut Dr. Laster, "Makanan yang biasanya dikonsumsi di malam hari seringkali tinggi karbohidrat dan lemak yang diproses." Ia juga menekankan bahwa waktu makan dapat memengaruhi proses pencernaan, penyerapan, dan metabolisme tubuh, yang pada akhirnya berdampak pada berat badan.
Di sisi lain, Julie Pace, RDN, seorang ahli diet terdaftar dan pendiri Core Nutrition Health and Wellness, menjelaskan bahwa meskipun ada bukti yang mengaitkan konsumsi makanan di malam hari dengan masalah kesehatan, seperti peningkatan berat badan atau gangguan pencernaan, hal ini tidak selalu berlaku untuk setiap individu.
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa efek negatif dari makan larut malam mungkin tidak konsisten atau tidak berlaku jika makanan yang dikonsumsi kaya akan nutrisi dan rendah kalori, seperti yang dikutip dari artikel Kanal Citizen6 yang diterbitkan pada Maret 2024.
Cara Cegah Konsumsi Makanan Secara Berlebihan
Waktu untuk makan malam sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang. Menghindari makanan setelah pukul 8 malam bukanlah suatu kewajiban bagi semua individu. Namun, dianjurkan untuk memberikan jeda antara waktu makan dan tidur malam jika memungkinkan.
Menurut Julie Pace, menjaga konsistensi waktu makan, menghindari porsi besar sebelum tidur, memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang, serta memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya makan malam dilakukan sebelum jam 8 malam agar tubuh memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan sebelum tidur.
Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah dengan menikmati cemilan sekitar pukul 3-4 sore, diikuti dengan makan malam dalam porsi kecil pada pukul 7 malam. Makan pada pukul 10 malam tidak hanya dapat menyebabkan peningkatan berat badan, tetapi juga dapat memicu masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit refluks asam dan sindrom metabolik.