Apakah Tidur Setelah Makan Membuat Gemuk? Ini Bahayanya
Tidur setelah makan dianggap sebagai biang kerok penambahan berat badan.
Apakah Tidur Setelah Makan Membuat Gemuk? Ini Bahayanya
Ada kepercayaan yang telah dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia perihal tidur setelah makan.
Tidur setelah makan dianggap sebagai biang kerok penambahan berat badan.
Maka dari itu, banyak orang yang memilih untuk tidak makan ketika hendak beranjak ke atas kasur.
Namun, apakah tidur setelah makan membuat gemuk itu benar adanya? Berikut ini merdeka.com merangkum informasinya untuk Anda.
Apakah Tidur Setelah Makan Membuat Gemuk?
Salah satu pertanyaan yang sering muncul terkait kebiasaan tidur setelah makan adalah apakah kebiasaan ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Secara umum, tidur setelah makan tidak langsung menyebabkan seseorang menjadi gemuk.
Kenaikan berat badan terjadi ketika jumlah kalori yang dikonsumsi melebihi jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh.
Namun, ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa tidur segera setelah makan bisa berkontribusi pada penambahan berat badan:
-
Kenapa kurang tidur bikin gemuk? Tidur yang tidak cukup atau berlebihan bisa mengganggu hormon kortisol yang berpengaruh pada nafsu makan dan metabolisme tubuh.
-
Apa efek makan sebelum tidur terhadap berat badan? Selain itu, makan terlalu larut dan berbaring telentang dengan perut penuh dapat menyebabkan penambahan lemak perut, refluks, dan gangguan pencernaan.
-
Apa dampak sering tidur terhadap berat badan? Tidur terlalu banyak bisa memengaruhi metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan.
-
Apa dampak tidur setelah sahur terhadap berat badan? Selain itu, tidur setelah sahur dapat mengganggu metabolisme tubuh, yang dapat memperlambat pembakaran kalori. Akibatnya, Anda mungkin mengalami peningkatan berat badan secara bertahap jika terlalu sering tidur setelah makan selama bulan Ramadan.
-
Apa dampak negatif dari makanan berat sebelum tidur? Mengkonsumsi makanan berat atau yang mengandung gula tinggi sebelum tidur dapat berdampak buruk pada kualitas tidur serta menimbulkan masalah pencernaan. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat mempengaruhi kesehatan kulit, memicu peradangan, dan mempercepat proses penuaan.
-
Mengapa makan berat sebelum tidur tidak baik? Makan berat atau besar langsung sebelum tidur dapat mengganggu tidur dan menciptakan rasa tidak nyaman seperti refluks asam atau gangguan pencernaan. Ini juga dapat memengaruhi metabolisme tubuh karena aktivitas tubuh pada malam hari cenderung lebih lambat.
1. Penurunan Aktivitas Fisik
Tidur adalah aktivitas yang membutuhkan sedikit energi. Setelah makan, tubuh biasanya memerlukan energi untuk mencerna makanan.
Jika Anda tidur segera setelah makan, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk membakar kalori tambahan yang baru saja dikonsumsi, sehingga kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak.
2. Peningkatan Penyimpanan Lemak
Ketika tubuh mencerna makanan, sebagian dari kalori yang tidak segera digunakan akan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot.
Jika kalori ini tidak digunakan karena tubuh dalam keadaan tidak aktif saat tidur, maka kalori tersebut dapat diubah menjadi lemak tubuh.
3. Gangguan Metabolisme
Tidur setelah makan bisa mengganggu proses metabolisme tubuh.
Saat tidur, metabolisme tubuh melambat, sehingga pencernaan dan pembakaran kalori menjadi kurang efisien.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dalam jangka panjang jika kebiasaan ini dilakukan secara teratur.
Meski demikian, penyebab gemuk tidak hanya disebabkan karena tidur setelah makan.
Gemuk yang disebabkan karena tidur setelah makan hanya bisa dialami oleh orang-orang yang tidak menerapkan pola hidup yang sehat.
Jika Anda adalah orang yang rajin berolahraga minimal 3 kali seminggu atau bahkan setiap hari, maka tidur setelah makan tidak akan berpengaruh banyak pada penambahan berat badan.
Selain itu, penggemukan badan juga disebabkan karena makanan yang dikonsumsi. Jika sebelum tidur Anda mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak jahat.
Maka sedikit banyak itu akan berpengaruh pada kesehatan tubuh Anda. Maka dari itu, kunci dari kesehatan tubuh adalah gaya hidup yang baik.
Mengapa Tidak Boleh Langsung Tidur Setelah Makan?
Selain masalah potensi kenaikan berat badan, tidur setelah makan juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya tidak tidur segera setelah makan:
1. Refluks Asam Lambung
Refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan) dan menyebabkan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan yang dikenal sebagai heartburn.
Ketika berbaring setelah makan, gravitasi tidak membantu menjaga makanan dan asam lambung tetap di lambung, sehingga lebih mudah terjadi refluks.
2. Gangguan Pencernaan
Tidur setelah makan dapat mengganggu proses pencernaan normal. Posisi tidur yang horizontal membuat perut lebih sulit untuk mencerna makanan secara efektif.
Hal ini dapat menyebabkan kembung, rasa tidak nyaman, dan gangguan pencernaan lainnya.
3. Penurunan Kualitas Tidur
Tidur dengan perut penuh dapat menyebabkan tidur menjadi kurang nyenyak. Proses pencernaan yang sedang berlangsung dapat mengganggu tidur dan menyebabkan Anda terbangun beberapa kali di malam hari.
Ini juga dapat menyebabkan kelelahan dan mengurangi kualitas tidur secara keseluruhan.
4. Risiko Penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Kebiasaan tidur setelah makan secara teratur dapat meningkatkan risiko terkena GERD, yaitu kondisi kronis di mana asam lambung sering naik ke esofagus dan menyebabkan iritasi.
GERD dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada esofagus dan meningkatkan risiko kanker esofagus.
5. Peningkatan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan sebelum tidur, terutama jika makanan yang dikonsumsi tinggi kalori dan gula, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Ini karena tubuh tidak memiliki kesempatan untuk mengolah glukosa dan lemak dengan efektif saat tidur.
Tips Sehat Setelah Makan
Untuk menghindari masalah yang mungkin timbul dari tidur setelah makan, berikut beberapa rekomendasi praktis yang dapat Anda terapkan:
1. Berikan Jeda Waktu
Cobalah untuk memberi jeda waktu antara makan dan tidur setidaknya 2-3 jam. Ini memberikan tubuh cukup waktu untuk mencerna makanan sebelum Anda berbaring.
2. Pilih Makanan Ringan
Jika Anda merasa lapar sebelum tidur, pilihlah makanan ringan dan mudah dicerna seperti buah-buahan, yogurt, atau kacang-kacangan.
Hindari makanan berat, berlemak, dan pedas yang dapat memperburuk refluks asam lambung dan gangguan pencernaan.
3. Hindari Makan Malam Terlalu Larut
Usahakan untuk makan malam lebih awal, terutama jika Anda cenderung tidur pada waktu yang sama setiap malam.
Makan malam lebih awal dapat membantu memastikan bahwa makanan telah dicerna sebelum Anda tidur.
4. Posisi Tidur yang Tepat
Jika Anda benar-benar perlu tidur setelah makan, cobalah tidur dengan posisi miring ke kiri.
Posisi ini dapat membantu mengurangi risiko refluks asam lambung karena posisi lambung yang lebih tinggi dari esofagus.
Tidur setelah makan tidak secara langsung menyebabkan kenaikan berat badan, namun kebiasaan ini dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dalam jangka panjang dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengadopsi kebiasaan makan yang sehat dan waktu tidur yang teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.