Jokowi minta Inspektorat DKI tak lelet periksa kasus bus karatan
Bus-bus baru didatangkan dari China itu sebelumnya ditemukan ada beberapa komponen yang rusak.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih menunggu pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat DKI Jakarta terkait dengan bus baru Transjakarta dan BKTB. Bus-bus baru didatangkan dari China itu sebelumnya ditemukan ada beberapa komponen yang rusak.
"Belum tahu saya, belum dapat laporan. Kalau sudah dapat laporan, ada angkanya berapa, problemnya apa, baru saya akan ngomong," ujar Jokowi di Balai Kota, Senin (17/2).
Menurut Jokowi, perhitungan pembelian bus-bus tersebut akan diketahui setelah adanya laporan dari Inspektorat DKI. "Masih menunggu (pemeriksaan) rampung, saya minta secepatnya," ujarnya.
Pembelian bus dari China ini sebelumnya mendapat kritik tajam karena banyak kondisinya sudah rusak. Salah kritik datang dari Ketua Dewan Transportasi Jakarta Azas Tigor. Menurutnya, bus senilai miliaran itu tak bermutu kualitasnya.
Dia berharap, kasus bus rusak Transjakarta dan BKTB baru ini segera diproses KPK. Karena dalam pengadaan belanja barang tersebut ada unsur kejahatan korupsi. Mengingat uang belanja armada itu menelan APBD DKI hingga setengah triliun lebih.
"Bus sedang dibeli dengan harga Rp 650 juta per unit. Sementara Kopaja AC yang mereknya Toyota, harganya Rp 450 juta. Jadi masak lebih mahal bus China? Itu juga langsung berkarat," tegas dia.
Tigor mengungkapkan, bus gandeng yang dibeli Pemprov DKI dari China itu senilai Rp 3,7 miliar. Sementara di Jerman, bus baru merek Mercedes Benz berbahan bakar solar Euro V, hybrid, kualitas jelas lebih bagus dengan harga lebih murah Rp 3,2 miliar.
"Bus gandeng harganya Rp 3,7 miliar. Saya baru pulang dari Jerman, ada bus baru Mercedes Benz yang solarnya sudah Euro V, hybrid, dan kualitasnya jelas lebih bagus. Itu harganya Rp 3,2 miliar," jelas dia.