Kadis Kesehatan DKI: Kartu Indonesia Sehat untuk PMKS
Sebab, Kartu Jakarta Sehat (KJS) tidak menjangkau mereka.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memprioritaskan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sebab, Kartu Jakarta Sehat (KJS) tidak menjangkau mereka.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, warga Jakarta tidak mungkin mendapatkan KJS dan KIS. Mereka akan mendapatkan salah satu saja.
Sebab data yang digunakan terkoneksi dengan data yang dimiliki Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS).
"Itukan semuanya sudah link dengan BPJS. Kalau double pasti terpental karena nomornya sudah berurutan. Kecuali kalau namanya dobel," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/11).
Dia menambahkan, pembagian kedua program bantuan kesehatan ini akan saling melengkapi. Sebab KJS hanya akan diberikan kepada warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. Sedangkan KIS diperuntukkan warga yang berasal dari luar daerah atau PMKS.
"KIS itu sasarannya ke PMKS. Jadi warga PMKS yang tidak punya KTP DKI kan banyak. Kalau itu dihandel DKI pasti warga tanya, kok itu orang tidak punya KTP DKI diurusin. Itu yang dibayarin oleh KIS," terang Dien.
Selain PMKS, KIS juga akan diperuntukkan bagi panti-panti sosial, terutama yang dimiliki Kementerian Sosial. Karena selama KJS diterapkan pihaknya tidak berani untuk memberikannya kepada panti sosial.
Namun, dia mengingatkan tidak ada perbedaan antara KJS dan KIS karena proses dan layanan yang diterima warga akan sama. Pertama-tama pasien harus mendapatkan rujukan dari puskesmas sebelum ke rumah sakit. Tujuannya untuk menyaring pasien.
"Pelayanannya sama. Kalau sakit dia ke puskesmas. Kalau darurat baru ke rumah sakit," ungkap Dien.
Di Jakarta sendiri ada 3,9 juta warga kurang mampu yang seharusnya mendapatkan bantuan kesehatan. Sebanyak 2,7 juta orang sudah ditanggung oleh KJS. Sementara sisanya sebanyak 1,2 juta warga ditanggung oleh pemerintah pusat melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
"Sekarang sudah ada 2,7 juta orang yang pakai KJS. Sudah tinggi. Itu belum lagi yang beli asuransi sendiri. Kalau semua total DKI sudah terbackup asuransi BPJS sudah 70 persen," tutupnya.