PB IDI Sebut 3 Masalah Utama yang Terjadi dalam Sistem Kesehatan Indonesia
Pada Hari Kesehatan Nasional 2024, Ketua Umum PB IDI menyampaikan tiga isu utama yang dihadapi oleh sektor kesehatan di Indonesia.
Moh. Adib Khumaidi, yang menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), mengungkapkan bahwa isu kesehatan di Indonesia sangat kompleks dan memiliki banyak aspek. Ada tiga masalah utama yang dihadapi oleh sistem kesehatan di tanah air kita, yaitu sistem pelayanan, sistem pendidikan, dan sistem pembiayaan.
Adib menjelaskan, pertama, mengenai sistem pelayanan kesehatan, pemerintah telah mempersiapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Kehadiran JKN sangat membantu masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Namun, sayangnya tidak semua daerah mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan tersebut. Masalah infrastruktur dan jangkauan ke fasilitas kesehatan menjadi kendala, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.
-
Apa masalah kesehatan mental di Indonesia? Masalah kesehatan mental merupakan salah satu momok yang bisa sangat menakutkan.
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
-
Kenapa perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi sistem kesehatan Indonesia? 'Kita mengetahui resiko perubahan iklim berdampak kepada kesehatan dan sistem kesehatan,' sebutnya. 'Di satu sisi juga kita menyadari perubahan iklim juga dipengaruhi oleh kombinasi di berbagai kerentanan dan juga berbagai bahaya.' 'Meningkatnya suhu global meningkatkan panas dan kematian yang terkait dengan penyakit-penyakit seperti kardiovaskular, gagal pernapasan, dan ginjal khususnya di kelompok orang rentan seperti lanjut usia, anak-anak. Juga berdampak pada kesehatan ibu.'
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Apa yang membuat Indonesia berada di peringkat 39 sistem pelayanan kesehatan terbaik? Indonesia meraih pencapaian signifikan di dunia kesehatan pada tahun 2024, dengan menjadi salah satu dari 39 negara dengan sistem pelayanan kesehatan terbaik di dunia, menurut laporan terbaru dari CEOWORLD Magazine Health Care Index.
Kedua, terkait dengan sistem pendidikan kesehatan, Adib menyatakan bahwa hal ini berkaitan erat dengan sumber daya manusia (SDM). Untuk mengatasi masalah pelayanan, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan SDM yang didukung oleh fasilitas yang memadai. Dalam hal ini, pemerintah daerah harus berupaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan tenaga kesehatan, sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah no 23 tahun 2014.
Adib menambahkan, "Setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda, dari situ dapat dibuat assessment dan rasio terkait kebutuhan jumlah tenaga kesehatan medis dengan jumlah penduduk. Hal ini nantinya akan berimplikasi pada tadi masalah sistem pendidikan," ungkapnya saat menyambut Hari Kesehatan Nasional 2024 yang akan berlangsung pada 12 November. Dengan pendekatan ini, diharapkan permasalahan yang ada dapat diatasi dengan lebih efektif.
Sistem Pendanaan
Dalam konteks sistem pembiayaan, Adib menjelaskan bahwa ketersediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diatur oleh BPJS Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan sudah berjalan dengan baik. Namun, ia menekankan pentingnya pemerintah untuk menghitung biaya pelayanan agar tetap sesuai dengan nilai dan kebutuhan layanan yang diberikan, guna menjaga mutu pelayanan yang optimal.
Selain itu, Adib juga menyoroti perlunya penghargaan bagi tenaga kesehatan. Dalam hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah merumuskan panduan remunerasi dokter untuk tahun 2024 yang didasarkan pada jenis pekerjaan yang dilakukan oleh para profesional kesehatan. Salah satu aspek penting adalah pemberian insentif bagi dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil, di mana keberadaan dokter masih sangat terbatas. "Apresiasi dari daerah masih belum merata padahal biaya kebutuhan ekonomi di setiap daerah berbeda," kata Adib.
Kurang Meratanya Jumlah Dokter
Adib menekankan bahwa kurangnya jaminan keamanan, keselamatan, serta kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada para dokter dapat mengakibatkan ketidakmerataan distribusi tenaga medis di daerah yang sangat membutuhkannya. "Untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks ini, dibutuhkan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan sektor swasta," katanya.
Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan yang memadai bagi tenaga medis agar mereka dapat bekerja dengan efektif. Tanpa adanya perlindungan dan kesejahteraan yang layak, para dokter mungkin enggan bertugas di daerah-daerah yang kurang terlayani, sehingga memperburuk kondisi kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Terjadinya Kekerasan Terhadap Dokter
Kekerasan terhadap tenaga kesehatan kembali terjadi di Indonesia. Seorang dokter yang bertugas di RSUD Lukas Enembe, Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, mengalami insiden kekerasan yang mengakibatkan beberapa bagian wajahnya mengalami patah tulang dan memar di punggung. Menurut laporan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jayawijaya, insiden tersebut menimpa dokter berinisial YS (30) pada Selasa, 5 November 2024, sekitar pukul 13.35 WIT. Terduga pelaku masuk ke ruangan apotek RSUD Lukas Enembe dan berteriak, "We kam kasi sa obat paracetamol ka kalian tidak tau kah saya ini siapa? Saya ini Asisten 3."
Setelah itu, terduga pelaku memasuki ruangan dokter YS dan mengambil kursi untuk dilemparkan kepada korban, meskipun lemparan tersebut tidak mengenai dokter YS. Kemudian, terduga pelaku mengambil kayu balok berukuran 5x5 dan memukul muka serta punggung dokter YS. Saat kejadian berlangsung, ada seorang pasien yang sedang berobat berusaha melerai terduga pelaku, namun pasien tersebut juga menjadi korban pukulan. Setelah insiden tersebut, terduga pelaku keluar dan melakukan perusakan pada pembatas ruangan yang terbuat dari kayu. Akibat dari kejadian ini, dokter YS mengalami luka patah tulang di pipi kanan, hidung, dan beberapa bagian wajah, serta memar parah di punggungnya. Karena luka yang dialaminya cukup serius, dokter YS segera diterbangkan ke Sulawesi Selatan untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo di Makassar.