Kata-kata saat kampanye, sekarang waktunya Anies bekerja
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menilai, Anies dan wakilnya, Sandiaga Uno sudah tidak perlu lagi menebar kata-kata manis. Pasalnya, kini masyarakat tengah menunggu bukti nyata dari janji yang sebelumnya mereka umbar saat kampanye.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan, jangan pernah membandingkan kata-kata dengan kerja nyata. Karena dengan kata-kata seseorang bisa terinspirasi untuk bekerja. Dia mencontohkan dengan apa yang dituliskan oleh RA Kartini, di mana menginspirasi RSIA Budi Kemuliaan.
"Sering sekali kita menganggap yang penting kerja, kata-kata tidak penting. Saudara sekalian, RA Kartini adalah bukti paling otentik bahwa Budi Kemuliaan hadir karena kekuatan kata-kata. Jangan pernah remehkan kekuatan kata-kata," katanya di RSIA Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Jumat (2/2).
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa saja yang disampaikan Anies Baswedan saat berada di UGM? Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan."Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi," kata Anies dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Namun, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menilai, Anies dan wakilnya, Sandiaga Uno sudah tidak perlu lagi menebar kata-kata manis. Pasalnya, kini masyarakat tengah menunggu bukti nyata dari janji yang sebelumnya mereka umbar saat kampanye.
"Sekarang waktunya menunjukkan kerja nyata, kepada seluruh warga Jakarta. Rangkaian kata sudah disampaikan ketika kampanye, saatnya sekarang mewujudkan kata-kata itu," katanya kepada merdeka.com, Jumat (2/2).
Dalam tiga bulan terakhir, Anies-Sandi tengah mengebut program yang telah mereka janjikan selama kampanye. Mulai dari menutup Alexis, menghentikan reklamasi, membuka Monas untuk acara agama dan hunian DP 0 Rupiah.
Namun, Gembong menilai, apa yang telah dilakukan Anies-Sandi saat ini masih jauh panggang dari api. Bahkan, dia mengatakan, kebijakan yang dibuat, seperti mengaktifkan kembali becak di ibu kota malah menyebabkan perdebatan bukannya solusi.
"Ya artinya sekarang jangan justru ada dikotomi antara kata dan kerja. Semua yang dia wujudkan rakyat yang menilai, apa kalau sudah membolehkan becak beroperasi di Jakarta itu sudah menunjukkan kinerja yang baik? Biar rakyat yang menilai," jelasnya.
Sementara itu, politisi Gerindra Prabowo Soenirman menjelaskan, Anies hanya ingin memberikan semangat kepada jajarannya dengan kata-kata. Sehingga, dia menilai, apa yang disampaikan mantan Menteri Pendidikan itu merupakan hal yang biasa saja.
"Semua orang juga butuh motivasi kata-kata. Jadi harus dilakukan terus menerus gak ada masalah. Tujuannya kan untuk memberikan semangat stafnya, jadi lumrah dan biasa aja sebetulnya," tutupnya.
Sebelumnya, Anies tak memungkiri bahwa kerja nyata memang penting. Namun dia menjelaskan terdapat tiga level sebelum capai tahap praktik, antara lain gagasan, narasi, barulah kerja.
"Kita sebelum kerja harus ada gagasan, harus ada kata-katanya lewat narasi, lalu kerja," tutupnya.
(mdk/fik)