Keluhan Pengendara Kebingungan Cari Jalur Alternatif Perluasan Ganjil Genap
"Ya gimana ya mas, saya setiap hari lewat sini. Apalagi saya sekalian antar anak sekolah," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (12/8).
Pemprov DKI Jakarta bersama kepolisian mulai melakukan sosialisasi perluasan ganjil genap. Sosialisasi akan digelar mulai 7 Agustus hingga 8 September, sedangkan uji coba mulai dilakukan 12 Agustus hingga 6 September.
Tak ayal, masih banyak pengendara yang kebingungan mencari jalur alternatif perluasan sistem tersebut.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Bagaimana cara kerja KTP Sakti menurut Ganjar Pranowo? “KTP sakti ini merepresentasikan semuanya, tinggal pendataannya dibuat dengan baik, pengelolaannya dengan sistem yang baik dan KTP-nya tinggal dipakai dengan card reader saja,” Lebih jauh, Mantan Anggota DPR RI ini menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI menanggapi usulan ERP? Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menanggapi pernyataan Presiden Jokowi menyebut electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar bisa menutup kerugian pembangunan dan operasional MRT.Syafrin mengungkapkan, penerapan ERP di Jakarta masih terhambat pada regulasi yang juga belum dapat dikeluarkan. Sebab, banyak masyarakat yang menolak kebijakan jalan berbayar itu. "ERP itu kita masih fokus sama regulasi dan kemarin kendalanya adalah regulasi. Sekarang didorong adalah bagaimana regulasi kita siapkan, tentu dengan stakeholders," kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
-
Kapan rapat mingguan TPN Ganjar-Mahfud digelar? TPN Gelar Rapat Mingguan: Mantapkan Gerakan Blusukan Ganjar-Mahfud yang Tak Bisa Dilakukan Prabowo Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Md, menggelar rapat mingguan di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
Seperti yang dialami Budi, pengendara yang sehari-hari bekerja di kawasan Pondok Labu ini merasa kecewa. Lantaran, kawasan Fatmawati merupakan jalur dirinya biasa berangkat kerja.
"Ya gimana ya mas, saya setiap hari lewat sini. Apalagi saya sekalian antar anak sekolah," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (12/8).
Ia lantas bingung mencari jalur alternatif lainnya. Karena diperkirakan jalur itupun sudah pasti padat.
"Ya kita mau ke Pondok Indah pasti macet. Ya lewat mana lagi, jalur tikus pasti macet mas," katanya.
Pun yang dirasakan pengemudi taksi online, Syarif. Meski, armada taksi online tak terkena perluasan ganjil genap, namun pendapatan diakuinya menurun imbas kebijakan tersebut.
"Ya bagi saya taksi online memberatkan ya, saya maunya seperti dulu hanya Jalan Sudirman-Thamrin saja ya. Ya pasti mas (pendapatan)," kata Syarif.
Di samping itu, masih banyak pengendara yang belum mengetahui adanya perluasan sistem ganjil genap, seperti di ruas jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Wah saya nggak tahu mas, baru tahu pas lihat ramai-ramai gini dan bagikan selebaran dari petugas," kata Wawan.
(mdk/rhm)