Ketua DPRD Soal Anies Mau Ubah e-Budgeting: Yang Diperbaiki itu SDM, Bukan Sistem
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut, jika ada kekurangan dalam sistem seharusnya Bappeda bisa memperbaiki. Namun kesalahan input data anggaran seperti lem merek aibon diyakininya mutlak kesalahan SDM bukan sistem.
Temuan anggaran bermasalah dalam rancangan KUA-PPAS untuk APBD DKI Jakarta 2020 dinilai Gubernur Anies Baswedan sebagai kesalahan sistem. Oleh karena itu, Anies akan memperbarui sistem e-budgeting saat dengan ini lebih smart.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, heran dengan rencana Anies tersebut. Sebab dalam pandangannya, kemunculan anggaran tak wajar bukan kesalahan sistem dan si penginput data.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa profesi Anies Baswedan sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta? Rektor di Universitas Paramadina pada tahun 2007Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja pada tahun 2014 - 2016Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 - 2022
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang menjadi dorongan Anies Baswedan untuk melakukan perubahan? Baginya, semangat kader PKS Sulsel tersebut menjadi dorongan untuk melakukan perubahan. "Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan."
"Yang harus diperbaiki itu SDM-nya, bukan sistemnya. Kok malah sistemnya yang salah?" kata Pras di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (1/11).
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut, jika ada kekurangan dalam sistem seharusnya Bappeda bisa memperbaiki. Namun kesalahan input data anggaran seperti lem merek aibon diyakininya mutlak kesalahan SDM bukan sistem.
"Bappedanya benerin, sisir tugasnya," ucapnya.
Terpisah anggota DPRD DKI dari PSI, William Aditya Sarana, menyatakan sistem e-budgeting DKI saat ini justru sudah paling mutakhir dan smart. "Menurut saya sistem e budgeting di DKI salah satu yang paling mutakhir. Kalah memang ada kecacatan dalam sistem dan Gubernur menyadari itu, segeralah perbaiki karena beliau sudah dua tahun menjabat," tegasnya.
Sebelumnya, Anies mengakui selain sistem yang kurang maksimal, ada juga beberapa dinas yang teledor asal memasukkan komponen anggaran dengan dalih hal tersebut akan dibahas bersama dewan dalam rapat KUA-PPAS.
Namun Anies menampik keteledoran seperti itu berpotensi adanya permainan anggaran jika tidak diteliti.
"Tidak. Karena dokumen itu dikeluarkan maka jadi kelihatan semua kan, itu biasanya dibahas di dewan nanti, kalau sudah pembahasan di dewan itu sudah dikeluarkan semua," tandasnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PKS Sebut Anggaran Janggal DKI Imbas Anies Tak Punya Wakil
Akan Diumumkan Besok, UMP DKI Jakarta Tahun 2020 Naik Jadi Rp 4,2 Juta
Pembelaan Anies Baswedan dan Anak Buah Soal Anggaran Fantastis RAPBD DKI 2020
Anggaran APBD Janggal, Gerindra Nilai Anies Kurang Bijak Salahkan Sistem
Anggaran Fantastis RAPBD DKI 2020: Anies 'Melempar Bola', Ahok-Djarot 'Menangkis'
KPPOD Sebut Penyusunan RAPBD Harus Sesuai Visi Misi Gubernur
Djarot Soal Usulan RAPBD Tak Masuk Akal: Bukan Kesalahan Pak Anies