Kios-kios liar di Pasar Minggu dibongkar
Di balik pembongkaran ada kisah sedih terhadap para pedagang.
200 Personel gabungan dari Satpol PP, TNI, Kepolisian, Dishub, PLN, PT KAI, Tim Khusus (Timsus) dan Dinas Kebersihan membongkar sejumlah kios di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Lokasi pembongkaran tersebut merupakan jalur hijau.
"Jalur ini merupakan jalur hijau, yang akan kita kembalikan fungsinya," kata Kasat Pol PP Sulistiarto di lokasi penggusuran, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/6).
Sulis mengatakan, penertiban sudah diperingatkan kepada pedagang yang menempati tanah pemerintah. "Kita sudah layangkan surat sosialisasi, lengkap. Hingga SP1, SP2 hingga SP3 minggu lalu," ujarnya.
Dalam penertiban kali ini, Sulis mengharapkan kepada para petugas untuk berjaga-jaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Tolong kepada seluruh anggota dan jajaran, jangan sampai kegiatan kita mengganggu aktivitas warga. Terutama ini jalur rawan macet," ungkapnya.
Pantauan merdeka.com, 75 kios dibongkar dengan satu unit alat berat, kobelco. Akibat pembongkaran itu, arus lalu lintas menjadi macet.
Di balik pembongkaran ada kisah sedih terhadap para pedagang. Ari beserta keluarga yang tinggal di Pasar Minggu selama 45 tahun merupakan penjual berbahan kayu rotan dari Cirebon. Ari kini harus merelakan apa yang dia miliki selama ini.
"Saya pasrah mas," kata Ari sambil sedih dan membawa sisa-sisa dagangannya.
Ari mengakui kalau dirinya menempati tanah yang bukan miliknya. "Saya sadar, memang ini kesalahan saya mas sama teman-teman yang lain. Ini bukan tanah kita," ujarnya.
Ari mengatakan, untuk aliran listrik yang diperoleh ke kios dan teman-temannya didapati dengan memasang sendiri dan bayar ke makelar.
"Mungkin saat ini saya akan balik kampung dulu sama anak dan cucu saya sampai lebaran. Nanti saya ke Jakarta lagi untuk cari yang sah lapaknya mas," tutupnya.