Kisah Kombes Krishna Murti jadi beken, sampai diidolakan warga
Sejak awal menjabat Dirreskrimum, Krishna paling getol menyuarakan kampanye interpol lewat Turn Back Crime.
Nama Direktur Reskrimum Mapolda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mendadak jadi beken di kalangan warga Jakarta. Muncul dengan tampilan keren, Krishna seolah ingin mengubah citra polisi yang selama ini dianggap menakutkan.
Lewat Krishna pula, kampanye internasional melawan balik kejahatan atau Turn Back Crime begitu booming di Tanah Air. Dia berhasil membuat semua polisi berpenampilan trendy dibalut kaos bertuliskan Turn Back Crime dipadu dengan celana cargo krem.
"TBC itu kampanye internasional yang dilakukan interpol dalam rangka menggalang kebersamaan untuk menanggulangi kejahatan transaksional organize crime. Kemudian saya membawa ini ke Indonesia, menyebarkan, masyarakat mulai bersama-sama," kata Krishna di Polda Metro Jaya, Kamis (26/5).
Belakangan, Turn Back Crime membuat sejumlah orang kepincut untuk memiliki segala atributnya.
"Kaosnya menarik, kami senang karena sekarang masyarakat cinta polisi. Jadi enggak ada yang salah dengan kaosnya, kan Kapolri juga sudah bilang," tambahnya.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Apa yang dilakukan oleh personel TNI-Polri di Pemalang untuk membantu warga terdampak banjir rob? “Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,”
Seragam itu mulanya menarik perhatian masyarakat saat demo buruh di kawasan Monas beberapa waktu lalu. Kala itu, Krishna bersama anak buahnya memukul mundur massa yang berunjuk rasa hingga malam hari. Membuat pagar betis dia bersama deretan anak buahnya mendorong mundur pendemo.
Selepas itu, sosok Krishna makin menghiasi layar kaca saat kasus bom Thamrin terjadi awal Januari lalu. Berkaca mata hitam sambil memegang senjata, Krishna memimpin barisan anak buahnya melumpuhkan pelaku teror.
Dalam sejumlah tayangan di televisi yang merekam kondisi pasca aksi teror itu, Krishna terlihat dengan gagah beraninya mengacungkan senjatanya.
Sejumlah kasus kriminal mulai dari pembunuhan sampai demo berhasil diatasi. Mulai dari kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang diduga keracunan sianida di kopinya, lalu kasus kematian buruh di Tangerang karena diperkosa secara sadis, dan masih banyak lagi deretan kasus yang diungkap Krishna.
Saking banyaknya kasus yang ditangani, bolak-balik wajah Krishna dengan seragam Turn Back Crime tampil di televisi. Wajah Akpol angkatan 99 itu kemudian menjadi familiar.
Saat berada di lapangan saat menangani kasus maupun demo, beberapa kali warga bersalaman dan berpose dengan mantan Kapolsek Penjaringan ini. Seperti saat mengamankan demo sopir taksi beberapa waktu lalu.
"Jangan anarkis. Kami tegas namun tetap humanis. Yang rusuh kami tangkap, yang baik kami layani dengan baik," tutur Krishna saat memerintahkan anak buahnya.
Di sela bertugas mengamankan demo, Krishna malah diajak selfie. Ada juga yang sekadar bersalaman.
Saking seringnya berseliweran di televisi, Krishna mendadak punya fans. Akun media sosialnya ramai permintaan pertemanan, mulai dari Facebook, Path dan Instagram. Di ketiga akun media sosialnya pun, Krishna juga cukup eksis. Sering kali dia mengunggah foto narsis ataupun saat bersama keluarga dan anak buahnya. Bahkan di akun Instagramnya, followers Krishna mencapai tiga ratus ribu lebih.
"Keren banget nich pak polisi kita....bravo!!!" puji akun @muarasp di akun Instagram Krishna.
Bukan cuma di medsos, Krishna Murti kini beken diaplikasi chat Line. Bersama sejumlah anak buahnya di Ditreskrimum, wajah Krishna menjadi stiker lima kampanye Turn Back Crime. Jika melihat akun Twitter resminya, @indo_line, baru hari ini stiker tersebut dikeluarkan.
Perihal itu, PR Director Line Indonesia, Dhyoti R. Basuki, membenarkan jika pihaknya telah meluncurkan stiker Turn Back Crime.
"Stiker ini dirilis sebagai sebuah inisiatif kolaborasi Line Indonesia dengan Kepolisian untuk mendukung kampanye Turn Back Crime di Indonesia," ujarnya ketika dikonfirmasi Merdeka.com melalui pesan singkat, Selasa (19/07).
Sejak awal kemunculan Turn Back Crime, Krishna tampaknya tak main-main untuk mengampanyekan semangat melawan balik kejahatan. Dia pernah membuat pameran dan bazar TBC, hingga membuat poster TBC bersama sejumlah anak buahnya.
Terbaru, tulisannya tentang kehidupan Kalijodo yang disadur dari buku karya Buku Geger Kalijodo akan dibuatkan film dokumenter berlevel internasional. Buku itu dibuat sekitar tahun 2004, tepat saat dirinya menjadi Kapolsek Penjaringan.
Baca juga:
Stiker wajah Kombes Krishna Murti muncul di Line
Wajah Kombes Krishna jadi stiker Line buat promosi 'Turn Back Crime'
Bermodal kaos 'Turn Back Crime', lelaki asal Bogor tipu pemohon SIM
Berebut jadi pelopor Turn Back Crime di Indonesia
Krishna Murti klaim berjasa bikin tenar Turn Back Crime
Sipil salah gunakan kaos Turn Back Crime akan dihukum
Irjen Boy Rafli Amar: Saya yang rilis 'Turn Back' Crime pada 2014