KPAI Sesalkan Warga Biarkan Anak dalam Keluarga Berkonflik
P juga ada di rumah tersebut, dengan tangan terluka dan berdarah.
4 Anak ditemukan tewas di dalam rumah kontrakan di Jagakarsa.
KPAI Sesalkan Warga Biarkan Anak dalam Keluarga Berkonflik
"KPAI melihat ada problem dalam memastikan pengasuhan anak yang layak dalam orang tua berkonflik," kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Jasra Putra mengatakan warga sekitar sudah mengetahui konflik pasangan suami istri P dan D sejak lama.
- Sekeluarga Bunuh Diri di Malang: Anak Korban Sempat Minta Tolong, Saat Balik ke Rumah Pintu Malah Dikunci
- Pria di Rote Ndao Bunuh Kakak saat Didoakan, Pelaku Baru Keluar dari Rumah Sakit Jiwa
- Selamatkan Anak Kucing yang Terjebak di Pipa, Aksi 3 Pemuda Ini Banjir Pujian
- Pembunuh Istri di Bekasi Mandikan Korban, Cuci Pakaian Lalu Titipkan Anak pada Mertua Sebelum Menyerahkan Diri
"Artinya ada situasi keluarga yang harusnya dapat dilaporkan dan mendapat intervensi, terutama dalam hal ini, menjauhkan anak sementara dari keluarga berkonflik sebagaimana mandat Undang-undang Perlindungan Anak, hanya mungkin masyarakat belum terbiasa merujuk anak-anak ke lembaga yang diberi wewenang menerimanya,"
katanya.
Pihaknya juga menyayangkan warga sekitar tidak menaruh curiga terhadap kondisi anak-anak malang tersebut yang tidak ke luar rumah selama beberapa hari.
KPAI menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas tragedi kelam di dunia perlindungan anak ini.
"Saya kira hari ini akan dikenang terus-menerus di dunia perlindungan anak," kata Jasra Putra.
KPAI mendorong aparat penegak hukum untuk memberikan hukuman berat terhadap ayah dari para korban yang diduga menjadi penyebab meninggalnya korban.
"Tentu hukuman maksimal menanti pelaku pembunuh 4 anak itu," katanya.
Sebelumnya, empat anak yang masing-masing berusia 6 tahun, 4 tahun, 3 tahun, dan 1 tahun, ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/12).
Kasus ini terungkap berawal dari kecurigaan warga sekitar yang menghirup aroma tidak sedap di sekitar rumah kontrakan yang dihuni pelaku dan keluarganya.
Warga pun melapor ke polisi. Selanjutnya empat korban yang semuanya masih anak-anak ditemukan meninggal di salah satu kamar di rumah kontrakan, diduga dibunuh sang ayah, P.
P diduga hendak melakukan bunuh diri.
Sebelum terjadinya pembunuhan, pada Sabtu (2/12), P dilaporkan ke Polsek Jagakarsa atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) lantaran menganiaya istrinya inisial D.