Lamborghini Atas Nama Buruh Kasar, Abdul Malik Diduga Mau Hindari Pajak
STNK mobil mewah yang dipakai Abdul Malik saat meletuskan tembakan ke udara tiga kali karena marah dengan dua pelajar di Kemang atas nama seorang buruh serabutan. Diduga untuk menghindari pajak kendaraan mewah.
Mobil Lamborghini B 27 AYR rupanya tercatat bukan atas nama Abdul Malik. Abdul Malik adalah tersangka kasus penodongan senjata api kepada dua pelajar di Kemang, Sabtu sore.
STNK mobil mewah yang dipakai Abdul Malik saat meletuskan tembakan ke udara tiga kali karena marah dengan dua pelajar di Kemang atas nama seorang buruh serabutan. Diduga untuk menghindari pajak kendaraan mewah.
-
Siapa yang biasanya memiliki Lamborghini? Mobil pabrikan Italia ini banyak digunakan oleh pengusaha hingga pengacara seperti Hotman Paris.
-
Apa yang bisa dibeli dengan cicilan bulanan Lamborghini di Depok? Harga Cicilan Lamborghini Bisa Beli 1 Rumah Tiap Bulan di Depok Dengan catatan Down Payment (DP) sebesar 15 persen dari harga Lambo tersebut.
-
Apa yang menjadi simbol kecepatan dan kemewahan di Lamborghini Aventador? Lamborghini Aventador, sebagai simbol kecepatan dan kemewahan, dan sekali lagi memukau dengan model terbarunya pada tahun 2024.
-
Kapan puncak kejayaan pecel di kereta api? Kuliner tradisional pecel pernah merajai menu makanan di rute kereta api jarak jauh pada rentang tahun 1980 sampai 2010-an.
-
Kenapa di rel kereta api ditaruh batu? Kenapa di rel kereta api ditaruh batu? Soalnya kalau ditaruh duit nanti pada diambil.
-
Kapan Lamborghini Aventador kembali mencuri perhatian dengan model terbarunya? Sebagai salah satu icon kecepatan, Supercar Lamborghini Aventador kembali mencuri perhatian dengan model terbarunya pada tahun 2024.
"Ada indikasi begitu, setelah kita periksa dokumen kepemilikan atas namanya itu ternyata pemiliknya buruh kasar pekerja serabutan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andy Sinjaya Ghalib, saat dikonfirmasi, Rabu malam (25/12) dikutip dari Antara.
Mobil Lamborghini berwarna oranye disita Polres Metro Jakarta Selatan dari Abdul Malik dalam kondisi ringsek. Mobil itu kecelakaan setelah dibawa adiknya tengah malam kemarin.
"Supercar" tersebut diketahui memiliki dokumen lengkap seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan BPKP, tetapi bukan atas nama AM selaku pemilik. Tetapi atas nama AR.
Setelah memproses perkara utama terkait penodongan senjata, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menelusuri kepemilikan kendaraan supercar yang digunakan pelaku saat melakukan penodongan.
"Kita melakukan penelusuran atas nama pemilik mobil siapa karena berbeda, setelah dicek dan dipanggil pemiliknya ternyata yang datang tidak sesuai dengan profilenya," ujar Andi.
Dari hasil penelusuran tersebut terungkap AR pada tahun 2013 di Jalan Cipulir I Kelurahan Cipulir, Kecamatan Pasangrahan, Jakarta Selatan bertemu dengan teman-teman nongkrongnnya di warung dekat tempat tinggalnya.
Saat itu AR ingin meminjam uang sebesar Rp 700 ribu kepada salah satu temannya yang berinisial Y untuk keperluan berobat anaknya.
Lalu Y menyanggupi permintaan AR dengan syarat meminjamkan KTP miliknya. AR sempat menanyakan kepada Y alasan meminjam KTP miliknya.
"Y menjawabnya, kan kamu butuh uang, oleh sebab itu saya minjam KTP kamu untuk keperluan yang pentingkan kamu dapat uangnya," ungkap Andi.
Sejak saat itu AR tidak pernah lagi bertemu dengan Y yang tidak diketahui alamat rumah maupun nomor teleponnya.
Dan pada Juli 2019, AR pernah menerima pemberitahuan pembayaran pajak dari Dinas Perpajakan Negara dengan keterangan belum membayar pajak satu unit mobil merk Lamborghini dengan nomor polisi B 27 AYR warna oranye keluaran tahun 2013 yang tertulis atas nama AR.
"Karena AR merasa tidak pernah memiliki kendaraan tersebut dia tidak menghiraukan surat tagihan pajak tersebut," ucap Andi.
Atas pengungkapan ini, lanjut Andi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Samsat untuk mengetahui berapa nominal pajak progresif yang belum dibayarkan oleh tersangka AM selaku pemilik asli.
"Akan kita koordinasikan dengan Samsat. Kita cek dulu, misalnya berapa dia punya supercar, ada berapa, dan berapa pajaknya," tutur Andi.
(mdk/rnd)