Lamborghini Tunda Peluncuran Mobil Listrik Pertamanya hingga Tahun 2029
Awalnya, peluncuran yang dijadwalkan pada 2028 kini diundur hingga 2029.
Lamborghini kembali mengumumkan penundaan terkait rencana elektrifikasinya. Mobil listrik pertama dari produsen asal Italia ini yang sebelumnya dijadwalkan rilis pada tahun 2028, kini ditunda hingga tahun 2029.
Dikutip dari Arenaev pada Rabu (18/12/2024), CEO Lamborghini, Stephan Winkelmann, mengungkapkan keraguannya mengenai kesiapan pasar untuk supercar listrik. "Kami tidak berpikir tahun 2029 adalah tahun yang terlambat untuk memiliki mobil listrik. Kami tidak berpikir bahwa, di segmen kami, pasar akan siap pada tahun 2025 atau 2026," kata Winkelmann.
Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran beberapa produsen mobil mewah bahwa teknologi mobil listrik saat ini mungkin belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan, terutama dalam hal performa tinggi dan pengalaman berkendara yang mewah.
Saat ini, Lamborghini menawarkan tiga model hybrid, yaitu Urus SE, Revuelto, dan Temerario, yang diluncurkan dengan harga sekitar 300.000, setara dengan Rp 5 miliar.
Perusahaan ingin memastikan bahwa setiap mobil listrik yang diproduksi tetap berpegang pada tradisi Lamborghini yang dikenal dengan suara mesin yang menggelegar. Namun, belakangan ini, mereka menghadapi tantangan mengenai suara senyap yang dihasilkan oleh mobil listrik mereka.
CEO Lamborghini, Winkelmann
Larangan Uni Eropa untuk mesin pembakaran internal (ICE) pada tahun 2035 menciptakan dilema bagi Lamborghini dan menghadirkan tantangan baru bagi perusahaan tersebut.
CEO Lamborghini, Winkelmann, mengungkapkan bahwa penundaan rencana penghentian ICE menunjukkan ketertarikan Lamborghini untuk mengeksplorasi penggunaan bahan bakar sintetis atau eFuel sebagai alternatif sebelum sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik.
"Ada diskusi seputar bahan bakar sintetis dan ini merupakan peluang untuk jenis mobil kami," kata Winkelmann. Hal ini menunjukkan bahwa Lamborghini tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini.
Produsen otomotif lainnya, seperti Aston Martin dan Bentley, juga mengambil langkah serupa dengan menunda peluncuran mobil listrik mereka. Mereka khawatir akan terbatasnya pasar dan perkembangan teknologi yang ada saat ini.
Di sisi lain, Ferrari tetap berkomitmen untuk meluncurkan mobil listrik pertamanya pada tahun 2025, menunjukkan bahwa mereka percaya pada potensi pasar kendaraan listrik di masa depan.
Dengan berbagai pendekatan yang diambil oleh produsen mobil ini, jelas bahwa industri otomotif sedang berada dalam fase transisi yang penuh tantangan.