Langkah DKI cegah kelangkaan dan kenaikan harga pangan saat Lebaran
Sumarsono optimis tahun ini warga Jakarta tidak akan disusahkan karena harga bahan pangan yang melambung naik saat bulan puasa seperti yang sudah-sudah.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono melakukan peninjauan langsung ke Pasar Induk Beras PT Food Station Tjipinang Jaya, Cipinang, Jakarta Timur. Hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan jelang bulan puasa dan Lebaran.
Dalam kunjungan tersebut, Sumarsono melihat berbagai macam varian beras dan beberapa produk bahan pangan lainnya seperti gula, tepung dan minyak goreng.
Sumarsono optimis tahun ini warga Jakarta tidak akan disusahkan karena harga bahan pangan yang melambung naik saat bulan puasa seperti yang sudah-sudah.
"Kehadiran kita untuk mengantisipasi kebutuhan pangan jelang Lebaran, pengendalian harga sehingga harga bahan pokok termasuk beras, gula, daging, cabai, minyak itu semua terkendali dengan baik. Memastikan dalam rangka pengendalian bahan pokok," kata Sumarsono di lokasi, Selasa (4/4).
Nantinya, di setiap pasar akan dibuat Price Board atau papan harga yang berfungsi untuk mengontrol harga yang beredar di pasaran sehingga warga tidak perlu takut tercekik oleh harga pangan yang tiba-tiba melonjak naik.
"Kita harapkan nanti di sini, selisih harga bisa diketahui oleh publik. Kita akan bikin semacam price board, informasi pasar harga-harga, sehingga mereka bisa membaca informasi dengan baik," terang Sumarsono.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama PT Food Station, Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa pihaknya akan selalu melakukan stabilisasi harga dan stok bahan pangan di Ibu Kota. Saat ini, pihaknya telah mempunyai pabrik beras sendiri sehingga bisa menjual beras dengan harga yang lebih murah namun kualitas tetap bersaing.
Selain itu, Adi juga menjelaskan, kebutuhan pangan lainnya yang mereka sediakan akan relatif murah meski tanpa subsidi karena dijangkau langsung dari hulunya melalui gapoktan (gabungan kelompok tani) yang ada di daerah-daerah penyalur.
"Kita ingin menyediakan barang yang murah tapi bukan subsidi, ini masih ada profitnya," kata Arief.
Saat ini pihaknya telah menyiapkan 15.000 hingga 25.000 ton cadangan beras untuk bulan Mei sampai Juni guna memenuhi kebutuhan warga saat Lebaran nanti.
"Minyak goreng 1,5 juta liter. Gula 500 ton akan ada 500 ton lagi jadi 1.000 ton. Cukup buat Lebaran. Terigu tidak terlalu banyak, untuk membuat kue saja," terang Arief.
Nantinya, untuk pendistribusian bahan pangan tersebut, Food Station akan bekerja sama dengan PD Pasar Jaya. "Nanti semua kerjasama dengan pasar jaya sebagai outletnya," tandas Arief.