Lulung santai ruangan pimpinan DPRD DKI digeledah Bareskrim
"Saya memang dari awal katakan saya tidak ikut dalam anggaran, saya sibuk di luar," kata Lulung.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menanggapi santai penggeledahan penyidik Bareskrim Mabes Polri yang menggeledah ruang pimpinan DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi dan Ferrial Sofyan kemarin terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS). Lulung pun merasa tidak terlibat.
Sebab saat pembahasan anggaran sampai munculnya anggaran siluman pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) dalam APBD-P 2014 dia sedang sibuk di luar kegiatan sebagai anggota dewan.
"Saya memang dari awal katakan saya tidak ikut dalam anggaran, saya sibuk di luar," kata Lulung di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (3/3).
Dia mengaku saat itu sedang absen karena sibuk mengurusi internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Karena kapasitasnya sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.
"Makanya saya minta ke Pak Ferrial. Kalau saya tidak hadir maka saya tidak tandatanganin. Bagaimana saya mau tandatangan kalau saya nggak tahu itu berkas apa," terangnya.
Politisi PPP ini berharap polisi segera mengusut satu persatu tersangka yang terlibat dalam korupsi ini tanpa pandang bulu. Dia mengaku mendukung bila ada anggota dewan yang terlibat untuk diperiksa atau digeledah.
"Ya kita doakan saja supaya cepat selesai. Jadi kita berikan support kepda pihak kepolisian jangan pandang bulu, jadi tidak peduli siapa. Lama-lama ini bisa terungkap," pungkas Lulung.
Seperti diketahui, Penggeledahan di ruang kerja Prasetio dan Ferrial yang berlangsung selama 4 jam ini, penyidik menyita barang bukti baru terkait kasus korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) dalam APBD-P 2014.
Penyidik menyita 10 barang bukti dalam bentuk dokumen dan unit komputer untuk penyidikan kasus UPS ini. Masing-masing 5 buah barang bukti di ruang kerja Prasetyo dan dan 5 lagi ruang kerja Ferrial.