M Taufik bandingkan Jokowi dengan Ahok dalam menggusur pemukiman
Taufik meminta kepada Ahok sekiranya bisa menjaga perasaan dan mengerti apa yang diharapkan warga yang digusur.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, mengungkapkan, seharusnya Pemprov DKI terlebih dahulu melakukan komunikasi yang intens dan pendekatan persuasif terhadap para warga Kampung Pulo sebelum digusur. Taufik pun membedakan kinerja Ahok dan Jokowi dalam jabatan gubernur.
"Dalam pembongkaran ini, sebetulnya harus ada standar komunikasi yang dilakukan dengan tetap mengedepankan persuasif. Dulu Pak Jokowi sewaktu jadi Gubernur, sanggup aja kok merelokasikan warga Pluit dengan baik," Kata Taufik di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Jumat (21/8).
Dirinya memaparkan, dalam pembongkaran ini seharusnya ada pendekatan kemanusiaan seperti yang dilakukan Jokowi kala dulu. Taufik menjelaskan harusnya Ahok bernegosiasi dengan warga hingga berpuluh-puluh kali sampai masyarakat paham akan adanya akan pembongkaran bangunan milik warga untuk mendirikan ruang terbuka hijau (RTH) dan juga merelokasi warga Waduk Pluit.
"Dulu Pak Jokowi terkenalnya pas Pilgub, dia berulang-berulang (negosiasi dengan warga) ya kalau perlu 10 kali ketemu 20 kali bertemu, saya kira itu yang harus dipertimbangkan, dan menghargai hak kepemilikan. Itu ada yang punya sertifikat, dan IMB yang harus juga dihargai," paparnya.
Akan hal itu, dalam pembongkaran di Kampung Pulo kali ini, Taufik meminta kepada Ahok sekiranya bisa menjaga perasaan dan mengerti apa yang diharapkan warga yang rumahnya digusur. "Ya salah satu caranya itu tidak mengumbar komentar maupun statemen ke media masa yang membuat orang jadi tambah panas," tutupnya.