Makin Parah, Kualitas Udara di DKI Jakarta Terburuk ke Tiga di Dunia
Senin 13 Mei 2024 kualitas udara Jakarta terburuk di urutan ke 10 dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu pagi menjadi yang terburuk ketiga di dunia.
Makin Parah, Kualitas Udara di DKI Jakarta Terburuk ke Tiga di Dunia
Berdasarkan pantauan pada pukul 05.10 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 176 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5, yang berarti masuk kategori tidak sehat.
Adapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Delhi, India dengan indeks kualitas udara di angka 395, diikuti Lahore, Pakistan di angka 197, dan di urutan ke empat adalah Medan, di angka 156.
Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori tidak sehat.
Kategori kualitas udara tersebut berarti tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sejumlah wilayah yang terpantau Bundaran HI (82), Kelapa Gading (90), Jagakarsa (76), Kebon Jeruk (101) dan Lubang Buaya (101).
Sebelumnya, kualitas udara di DKI Jakarta berada dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara pada Senin pagi.
Data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Senin 13 Mei 2024 pukul 06.35 WIB menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 105, dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di angka konsentrasi 37 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut setara 7,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut pun mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kesepuluh terburuk di dunia.
Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin adalah Delhi (India) dengan indeks kualitas udara di angka 197, diikuti Dhaka(Banglades) di angka 185 dan Tashkent (Uzbekistan) di angka 144.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Cilandak Barat, Jeruk Purut dan Kalideres.