Melihat Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung, Tidak Laku Diduga karena Harga Terlalu Mahal
Perumahan dibangun sejak 2010 itu kini terbengkalai dipenuhi ilalang dan semak belukar.
Perumahan tersebut bernama Grand JIEP BizHome yang dibangun di area seluas 13.403 meter persegi.
Melihat Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung, Tidak Laku Diduga karena Harga Terlalu Mahal
Perumahan elite di J Pulosidik, Nomor 50, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, terbengkalai selama bertahun-tahun. Perumahan tersebut bernama Grand JIEP BizHome yang dibangun di area seluas 13.403 meter persegi. Perumahan ini terdiri dari 58 unit rumah yang dulunya memiliki tiga tipe desain, yaitu creative, dynamic, dan innovative. Setiap tipe desain memiliki peruntukan yang berbeda-beda. Creative adalah tipe bangunan yang diperuntukkan sebagai guest house. Kemudian, dynamic merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk small office. Sementara itu, innovative diperuntukkan sebagai distribution point.
- Sosok Gagah 2 Jenderal Bintang 4 TNI Berseragam Pasukan Elite Polri, Senior & Junior jadi Panglima Masuk Markas Brimob
- Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu
- Aksi Sangar Pasukan Elite TNI Serbu Markas Musuh Rebut Bandara Banyuwangi, Ini Penampakannya
- Dewan Pakar Minta Bentuk Koalisi Baru, Begini Reaksi Elite Golkar
Corporate Secretary PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) saat itu, Purwati mengatakan, Grand JIEP BizHome dibangun untuk memenuhi kebutuhan komunitas masyarakat bisnis di Jakarta seperti ekspatriat atau pebisnis yang tinggal kurun waktu mingguan sampai bulanan.
merdeka.com mencoba menengok langsung kondisi perumahan tersebut pada Kamis (10/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Situasi di sana sangat sepi. Hanya ada kendaraan berlalu-lalang. Tak nampak aktivitas yang berarti di perumahan tersebut.
Di depan perumahan tersebut terdapat pabrik. Sayangnya, situasi juga sangat sepi dan tidak ada tanda-tanda kegiatan. Hanya ada mobil-mobil truk yang melintas di dalam.
Perumahan tersebut tidak dijaga. Tidak ada pula gerbang yang menutup kawasan tersebut. Pos satpamnya tak terurus dan penuh coretan hasil vandalisme.
Penampakan perumahan tersebut juga berantakan. Jalan dipenuhi oleh ilalang dan rumput-rumput liar. Penampilannya pun sudah seperti di hutan. Kondisi rumahnya setengah hancur, hanya pondasi rumah yang masih berdiri tegak.
Mendekat ke dalam rumah, banyak kaca yang berserakan. Stop kontak lampu pun sudah hilang serta kabel-kabel berserakan tanpa alumunium di dalamnya.
Salah satu petugas kebersihan yang enggan disebutkan namanya bercerita bahwa seluruh bagian rumah sudah habis diambil oleh pemulung.
Barang Sudah Pada Hilang
"Ini kan sudah enggak berpenghuni, kosong. Dari bagus sampai rusak, sampai diambilin orang. Ya itu banyak, besi-besinya, rolling door-nya, kaca jendela alumunium, semuanya habis. Habis diambilin orang karena terbengkalai, karena nggak dijaga," kata petugas kebersihan tersebut.
Perencanaan Pembangunan Perumahan Sejak Tahun 2010
"Ini kalau enggak salah awal pembangunannya 2010. Terus, pas selesainya 2013 (atau) 2014. Sudah, sampai sekarang mangkrak. Itu (pohon) saya yang tanam awal 2014. Dadap merah sama pucuk merah dari kecil-kecil, semeter, sekarang sudah gede," ujar dia.
Harga Mahal Diduga Penyebab Perumahan Tidak Laku
"Dulu awal buka harga hampir Rp2 miliar, Rp1,85 miliar apa ya. Cuma kan ini sertifikatnya sertifikat pemerintah daerah (pemda), bukan hak milik. Kalau kawasan Pulogadung kan tanahnya Pemda jadi enggak bisa (milikin). Jadi tetap dia sertifikatnya sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) karena tanahnya tanah Pemda tapi dikelola sama PT JIEP," ujar dia.
Pengelolaan perumahan kini sudah dipegang WIKA Realty sehingga tidak ada lagi pihak keamanan yang menjaga wilayah perumahan tersebut. "Saya kan yang juga bersihkan area ini jadi tahu. Dulu awal-awal dijaga security. Waktu ada security sih rutin bersihkan. Pas diambil alih WIKA sudah jarang karena kan sudah bukan tanggung jawab JIEP. Kemarin terakhir waktu bulan puasa (dibersihkan),” cerita dia. "Hampir setahun lebih (dikelola WIKA). Pas sudah jelek dikasih. Makanya enggak ada security. Kalau masih dipegang PT JIEP, dijaga security. Setahun, dua tahun lah ada securitynya. Pas sudah enggak ada security, sudah habis pada diambilin pemulung," sambung dia.
Pemulung-pemulung yang diduga mengambil perlengkapan rumah pun sudah ditangkap. Namun, mereka tak dipolisikan dan dilepas kembali.
"Sudah ada yang ketangkap. Ya termasuk oknum kebersihan juga sih yang terlibat. Jadi dia kerja sama sama pemulung. Tapi dia nggak sampai dipenjara, dipecat saja. Terus ada juga yang pemulungnya ketangkap, orang sini juga tapi dibebaskan karena oknum security-nya kenal sama orang itu. Nggak enak kali ya namanya juga orang situ,” kata dia.
Dihubungi terpisah, Corporate Secretary PT JIEP Medik Endra Wahyudi mengatakan bahwa perumahan tersebut mulai dibangun pada 2014 dan selesai pada 2016.
Perumahan ini dibangun sebagai program pengembangan bisnis PT JIEP untuk memanfaatkan lahan kosong yang belum digunakan dan sebagai upaya dalam penyediaan kebutuhan hunian bagi para karyawan dan pelaku industri di dalam kawasan.
Pengelolaan Perumahaan Diambil Alih WIKA Realty
"Tahun 2018 komplek perumahan Bizhome telah dibeli oleh WIKA Realty untuk dikembangkan dan dipasarkan lebih lanjut oleh WIKA Realty sebagai perusahaan yang memang fokus terhadap pengembangan properti hunian. Sejak saat itu kepemilikan komplek perumahan tersebut menjadi milik WIKA Realty," kata Medik ketika dikonfirmasi.