Membela diri, RS Harapan Bunda klaim juga jadi korban vaksin palsu
"Kami yang korban, bukan anda. Anda hanya menikmati uangnya saja," teriak warga
Ketua Komite Medis Rumah Harapan Bunda, Dokter Seto Hanggoro mengaku, pihaknya hanya menjadi korban dalam kasus peredaran vaksin palsu. Dia berdalih masuknya vaksin palsu melalui oknum dokter berinisial I dan perawat berinisial I tidak diketahui pihak rumah sakit.
"Saya terus terang prihatin yang dalam atas kejadian adanya indikasi vaksin palsu di RS Harapan Bunda. Kami juga korban atas kejadian ini," kata Seto di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, Jumat (15/7).
Hal tersebut diucapkan Seto saat membacakan pernyataan pihak RS di depan ratusan orang tua pasien siang tadi. Pernyataan Seto pun sontak membuat warga geram.
"Kami yang korban, bukan anda. Anda hanya menikmati uangnya saja," teriak salah satu warga.
Mendengar protes dari warga, Seto yang didampingi manajemen RS yang lain pun memberikan pembelaan. Dia menyebut peredaran vaksin palsu di lingkungannya dilakukan secara pribadi oleh oknum dokter berinisial I dan perawat berinisial I.
Lebih lanjut, dia menjamin RS Harapan Bunda membeli vaksin dari distributor resmi. Namun, pada periode bulan Maret-Juni diakuinya terjadi kekosongan ketersediaan vaksin.
"Ada juga oknum RS, dalam hal ini perawat yang menawarkan vaksin itu ke dokter anak yang praktik di sini. Pihak rumah sakit tidak tahu," pungkasnya.