Minum teh dengan Ahok, Bestari bicarakan gaji pegawai
Ahok menilai, Bestari tidak selayaknya membandingkan gaji antar pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) pagi tadi. Bestari mengatakan kedatangannya ke kantor Ahok hanya sekedar minum teh.
Namun, menurut Ahok, kedatangan Bestari ke kantornya adalah untuk membicarakan gaji pegawai.
"Dia mau tanya, kan dia ngomong di TV, kok gaji pegawai lebih kecil daripada buat PU (Dinas PU Bina Marga DKI). Saya tanya sama dia, bos sekarang kalau mau normalisasi sungai sama waduk kasih Rp 20 triliun bisa ngerjain enggak? Bisa, saya bilang kerjain, tapi orang yang mau digusur itu ditaruh di mana," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (17/3) malam.
Ahok balik bertanya kepada Bestari apakah ada kontraktor bangunan yang menyanggupi bangun rusun hingga 60.000 unit untuk menampung warga yang digusur, pun dengan kesiapan dan kesanggupan kontraktor jalan untuk langsung menambal jalanan rusak dan berlobang selama bertahun-tahun hanya dalam satu hari.
"Sama seperti kita mau nambal jalan nih. 30-40 Tahun jalan begitu kacau pondasinya, kamu setahun bisa selesaikan enggak? Ada enggak yang supply hotmix semen segitu? Enggak sanggup kan," jelasnya.
Oleh sebab itu, Ahok menilai, Bestari tidak selayaknya membandingkan gaji antar pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. "Jadi enggak boleh bandingin gaji ini dengan ini (Dinas PU Bina Marga) gitu loh. Kayak misalnya dulu, belanja di PU Rp 5 triliun. Kamu kira itu untuk belanja jalan semua? Enggak, jalannya cuma berapa persen, sisanya 10 persen bisa buat honor dan lainnya," sambung Ahok.
Meski jumlah anggaran untuk Dinas Bina Marga dinilai kecil, namun anggaran tersebut merupakan anggaran murni yang dialokasikan untuk pembangunan secara utuh. "Kalau sekarang kita bilang Rp 5 triliun untuk PU, itu murni buat barang dan jasa," tutup Ahok.