Ngaku tak ada kembalian, tarif Rp 10.000 jadi Rp 35.000 naik Go-Jek
Keberadaan Go-Jek sedang ramai diperbincangkan karena dianggap mematikan usaha ojek pangkalan.
Bisnis Go-Jek kini tengah ramai diperbincangkan. Keberadaan Go-Jek seolah menjawab kebutuhan warga Jakarta pada angkutan yang cepat tapi murah.
Dalam sejumlah forum di dunia maya, banyak yang memuji keberadaan Go-Jek karena mempermudah aktivitasnya. Apalagi, selain mengantarkan penumpang, Go-Jek juga menyediakan layanan delivery order.
Di antara mereka yang menyambut baik dengan keberadaan Go-Jek, sebagian warga justru menilai Go-Jek mematikan usaha ojek pinggir jalan yang dikelola secara pribadi. Bahkan pemberitaan beberapa pekan terakhir menyebut, keberadaan Go-Jek telah membuat pengojek biasa kesal dan mengintimidasi mereka.
Tapi obrolan warung kopi itu berlalu begitu saja. Toh kenyataannya, Go-Jek tetap laris manis saat ini.
Cerita soal Go-Jek, seorang penumpang pernah mengalami kejadian tak mengenakkan. Hary, pegawai swasta sedikit kesal karena harus membayar tak sesuai tarif. Hary bercerita hal tak mengenakkan itu terjadi pada Kamis (25/6) kemarin sekitar pukul 10 pagi.
"Saat itu saya Trunojoyo mau ke Gatot Subroto," katanya saat berbincang santai dengan merdeka.com, Jumat (26/6) lalu.
Setibanya di Gatot Subroto dekat gedung DPR, pengemudi pria menyebut Hary harus membayar Rp 10.000. Saat itu dia sempat tercengang dengan tarif murah.
"Pertama senang dengarnya karena murah, mungkin kalau ojek biasa lebih," katanya.
Saat itu dia membayar dengan uang Rp 50.000. Artinya dia harus menerima kembalian Rp 40.000. Tapi yang terjadi sebaliknya.
"Tukang Go-Jek nya ngaku enggak ada kembalian," lanjutnya.
Bukan tak ada Rp 5.000 atau Rp 10.000, tapi dia mengaku hanya memegang uang Rp 15.000.
"Jadi yang harusnya bayar Rp 10.000 malah kena Rp 35.000. Udah mirip ojek biasa," keluhnya.
Meski kesal, Hary menerima saja duitnya hanya dikembalikan Rp 15.000. "Anggap aja ibadah puasa," ucapnya bijak.
Cerita soal tarif Go-Jek, Dewi, pekerja swasta di Tebet mengaku pernah diminta membayar Rp 25.000. Padahal dia tahu saat itu ada promo Go-Jek ke semua rute Rp 10.000. Saat itu dia berniat mengantarkan barang menuju Jl Dr Satrio.
"Terus pas aku bilang loh bukannya promo Rp 10.000, si pengemudinya bilang, oh saya enggak tahu ada promo seperti itu," jelasnya.
Keduanya sempat saling yakin dengan tarif yang harus dibayarkan. Hingga akhirnya si pengemudi menelepon ke kantornya.
"Terus si pengemudi bilang, oh ya saya yang enggak tahu, benar mba Rp 10.000," ucap Dewi menceritakan kembali pengalamannya.
Baca juga:
Celah ojek pangkalan ungguli layanan GO-JEK dan GrabBike
Cerita pengemudi GrabBike tolak jemput penumpang di Manggarai
Ini beda penghasilan Go-Jek dan ojek pangkalan
Ini pesan tukang ojek pangkalan ke Gojek saat ambil penumpang
Curhat pengendara Gojek sering disemprot tukang ojek pangkalan
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.