PDIP sebut lewat penggusuran Ahok ubah warga miskin tak lagi miskin
PDIP sebut lewat penggusuran Ahok ubah warga miskin tak lagi miskin. Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mengingatkan, menggusur tak lantas membuktikan pemerintahan Ahok-Djarot abai pada warganya. Masyarakat disebut Budiman, perlu mengubah pola pikirnya agar tidak salah kaprah.
Isu penggusuran menjadi salah satu bahan untuk menyerang calon petahana Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI 2017. Namun PDIP menegaskan, Ahok-Djarot bukan menggusur, melainkan memindahkan warga ke tempat yang lebih baik.
Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mengingatkan, menggusur tak lantas membuktikan pemerintahan Ahok-Djarot abai pada warganya. Masyarakat disebut Budiman, perlu mengubah pola pikirnya agar tidak salah kaprah.
Menurut Budiman, pemerintahan Ahok-Djarot bukan menggusur, melainkan memindahkan warga yang menempati area-area tak layak huni dan terlarang dibangun permukiman ke tempat yang jauh lebih baik. Salah satu contohnya, pemukiman warga di sepanjang bantaran sungai Ciliwung yang kini giat dinormalisasi. Padahal area sepanjang 10-15 meter dari bibir sungai harus steril untuk mengatasi bencana banjir.
Budiman menambahkan, ada sejumlah pihak yang terkesan berusaha menanamkan pemahaman yang salah demi meraih simpati publik, khususnya terkait isu penggusuran. Warga dibiarkan merasa tetap nyaman dengan perasaannya padahal, wilayah yang mereka tempati berpuluh-puluh tahun itu justru menurunkan kualitas hidupnya.
"Jargon yang selama ini digembar-gemborkan, Biarkan orang miskin nyaman dengan keadaanya. Toh selama ini dia nyaman berpuluh-puluh tahun di situ. Membela orang miskin bagi calon yang lain adalah Biarkan orang miskin nyaman dengan perasaannya, padahal lingkungannya itu akan membuat dia terdegradasi hidupnya, menurun kualitas hidupnya, terancam karena lingkungan yang berbahaya. Tidak sehat dan terancam banjir," ujar Budiman dalam siaran pers yang diterima, Rabu (22/3).
Menurut Budiman, Ahok-Djarot memiliki pendekatan berbeda dan jauh lebih manusiawi dalam menata kota Jakarta. Ahok dinilainya tak mau membohongi warga dengan memberikan janji tak ada gusur menggusur hanya karena mengharapkan suara pada Pilkada DKI 2017. Penggusuran dinilai tetap perlu dilakukan demi kebaikan bersama dan tidak membahayakan warga. Pemerintahan Ahok-Djarot justru dinilainya tengah mengangkat derajat hidup warga menengah ke bawah yang rumahnya digusur dengan merelokasi mereka ke rumah susun.
Penyediaan rusun di kawasan yang lebih layak dianggap anggota komisi II DPR RI ini, mampu memberikan jaminan keberlangsungan dan keberlanjutan hidup manusia Jakarta dimana ada sebuah kepastian perbaikan hidup.
"Jadi prinsipnya, Ahok mendekatkan orang miskin pada fasilitas sarana dan prasarana yang membuat dia tidak miskin lagi hingga anak cucunya. Mengeluarkan mereka dari lingkungannya yang selama puluhan tahun bersamanya dan menimbulkan kenyaman palsu. Padahal itu berbahaya," tegas dia.
Budiman mengatakan, Ahok mengenalkan gaya hidup yang lebih bermartabat, lebih menjamin masa depan agar mereka tidak miskin lagi. Dengan menjamin masa depan generasi muda orang-orang itu sehingga punya akses yang lebih dekat dengan fasilitas olahraga, tempat bermain, fasilitas pendidikan dan itu terpadu dalam satu lingkungan.
"Artinya mengatasi persoalan sosial dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan yang semakin sempit, solusinya ya dengan rumah susun," kata Budiman.
Seperti diketahui pemerintahan Ahok-Djarot memiliki program pembangunan rumah susun sebanyak 50.000 unit untuk menampung warga yang terkena relokasi dalam rangka program-program prioritas seperti normalisasi sungai, refungsi ruang terbuka hijau (RTH), dan lain-lain.
Ahok-Djarot mendorong pemindahan warga ke bangunan vertikal di lokasi-lokasi padat penduduk melalui skema konsolidasi lahan untuk menyediakan ruang terbuka yang memadai.
Rumah susun tersebut akan dibangun terintegrasi dengan pasar tradisional, terminal, gelanggang olah raga (GOR), sekolah dan waduk di berbagai lokasi di Jakarta yang diperuntukkan bagi warga kelas menengah ke bawah.
Baca juga:
Beredar formulir hoax buat pendukung, ini reaksi Anies
Tim pemenangan Ahok-Djarot sudah kumpulkan dana kampanye Rp 12,3 M
Didukung relawan Muhammadiyah DKI, Anies ingatkan kecurangan Pilkada
Anies juga mau buat program untuk lansia, sebulan dapat Rp 300 ribu
Kampanye ke Jakpus, Sandi dipeluk eks pesepakbola berbaju Teman Ahok
Anies sesumbar bakal bangun semangat gotong royong lewat Oke Oce
Kampanye di Petamburan, Djarot janjikan Kartu Jakarta Lansia
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.