Pekan ini, Gerindra akan temui PDIP bahas kemungkinan koalisi pilgub
Di legislatif, Gerindra hanya memiliki 15 kursi.
Partai Gerindra menjaring bakal calon gubernur yang akan bertarung di 2017. Meski menyiapkan sejumlah nama, partai besutan Prabowo Subianto itu sadar tidak bisa mengusung calonnya sendiri sehingga harus berkoalisi.
Di legislatif, Gerindra hanya memiliki 15 kursi. Sedangkan dalam aturannya, pasangan yang diusung partai harus memiliki 22 kursi.
"Gerindra sangat paham dan tahu diri posisinya, karena itu mendekat kepada partai yang berpengaruh, suara besar, seperti PDIP, dan semua yang pengaruh besar," kata Ketua Tim Penjaringan Cagub Gerindra DKI Jakarta, Syarif, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/5).
Khusus pendekatan dengan PDIP, Gerindra sedang merancang pertemuan untuk mengomunikasikan sejumlah hal. Syarif menambahkan, diharapkan pertemuan tersebut dapat dilakukan dalam pekan ini.
"Pertama bicara persepsi bersama bagaimana membangun DKI ke depan, menurut PDIP yang lebih baik itu kayak apa. Kalau sudah sama, baru sodorin aset tiga penjaringan kita, tiga nama. Dari nama ini ada enggak resistensinya?" jelas Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.
Syarif mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah melakukan komunikasi serupa dengan Partai Demokrat dan PKS. Hasilnya, tiga nama calon hasil penjaringan Partai Gerindra tidak memiliki resistensi.
"Kalau Demokrat sudah tidak ada resistensi, PKS tidak ada resistensi. Artinya ada irisan, Sandi ada di PKB, Demokrat, dan PKS. Sjafrie-nya belum ada. Yusril ada, kira-kira Sjafrie bisa enggak diterima," tutupnya.
Seperti diketahui, DPD Partai Gerindra DKI Jakarta telah menyelesaikan penjaringan untuk calon Gubernur DKI Jakarta. Alhasil muncul tiga nama, pengusaha Sandiaga Uno, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Baca juga:
Daftar PDIP, bakal calon gubernur DKI bayar Rp 5 juta untuk psikotes
Anak Amien Rais datangi kantor DPP PDIP, bahas koalisi di pilkada
Prabowo minta bacagub DKI Gerindra komunikasi dengan parpol & ormas
Ahok sindir Gerindra: Tanya PDIP dong, mau apa nggak koalisi
Harus bayar Rp 5 juta, kader PKB mundur dari pendaftaran cagub PDIP
Diuji PDIP, Sandiaga grogi, Yusril santai, Lulung bilang siap
34 Bakal calon Gubernur DKI jalani fit and proper test PDIP
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.