Pemilik lapak WC mesum bayar sewa Rp 10 juta per tahun
Tapi pengakuan Fajar, penjaga WC, toilet umum itu tak pernah dijadikan tempat mesum.
Petugas Satpol PP dan Dinas Kebersihan terus menertibkan bangunan dan lapak dagang liar di sekitar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Salah satu titik yang menjadi incaran petugas adalah, bangunan untuk WC umum yang kabarnya dijadikan lapak esek-esek.
Menurut pengakuan penjaga WC, Fajar, pembongkaran ini tak adil. Apalagi sepengetahuannya, sang majikan sudah membayar uang sewa bangunan untuk toilet umum kepada PT KAA dan beberapa pihak keamanan.
"Kita sewa Rp 10 juta per tahun coba bayangin sekarang dibongkar. Suratnya ada lengkap dan resmi, sayangnya saya hanya dikasih fotokopi-an saja oleh si bos," ujar Fajar kepada merdeka.com di lokasi, Kamis (11/7).
Fajar membantah kalau WC tersebut dijadikan tempat mesum. Dia mengaku kalau omzet WC tersebut lumayan menggiurkan.
"Sehari bisa Rp 150 ribu," kata pria yang baru setahun menjaga WC tersebut.
Kini dia dengan rekan-rekannya hanya bisa duduk kesal melihat tempat usahanya dibongkar. Sesekali mereka nyeletuk geram karena pembongkaran itu.
"Mesti bunuh-bunuhan kayanya buat hidup di Jakarta. Padahal kita bayar setoran ke petugas juga," tutur rekan Fajar.
WC umum itu sendiri berada di bawah kolong Jembatan Tinggi dan berada di pinggir rel. Saban malam, di jembatan itu memang kerap dijadikan tempat mangkal pekerja seks komersil (PSK).