Pemimpin Jakarta mending orang yang lembut atau galak?
Dengan melihat kompleksitas permasalahan sosok berkarakter sangat cocok untuk memimpin di Jakarta.
Persaingan untuk menjadi Gubernur baru DKI Jakarta semakin ramai. Nama-nama tokoh bermunculan dan mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai orang nomor satu di Ibu Kota negara Indonesia.
Warga Jakarta pun memiliki banyak pilihan untuk pemimpin Jakarta ke depannya. Pertanyaannya sosok seperti apa yang layak memimpin Jakarta, kota yang menjadi magnet bagi para urban untuk mengadu nasib ini.
Pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan, bukan sosok yang lembut atau keras untuk memimpin Jakarta, melainkan kesiapan sosok tersebut dalam memimpin. Dia menambahkan dengan kompleksitas permasalahan di Jakarta jangan melihat sosok dari karakter mereka berperilaku tapi lihat ketekunan sosok tersebut untuk memimpin.
"Bukan masalah lembut atau galak tapi yang bersangkutan memang pemimpin bukan penguasa," ujar Siti saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/3) malam.
Dia menjelaskan pemimpin itu selalu memiliki niat untuk berkorban demi kepentingan umum. Selain itu sosok pemimpin akan selalu merasa senang jika kebijakan-kebijakannya mampu membuat kebahagaiaan bagi masyarakatnya.
Lain halnya dengan sosok penguasa, menurutnya, penguasa hanya melihat keuntungan untuk kepentingan minoritas. Selain itu pula sikap tegasnya juga tidak lebih baik dibanding dengan soso yang memang memiliki jiwa pemimpin.
"Pemimpin itu mau mendedikasikan dirinya dan dia akan puas jika daerah pimpinannya maju, dan yang penting tidak lompat-lompat," jelasnya.
Secara garis besar Siti mengatakan, warga Jakarta tidak hanya sekedar butuh pemimpin dengan melakukan perbaikan infrastruktur ataupun menjadikan Jakarta sebagai kota eksklusif dengan kecanggihan dan modernisasi yang dimiliki. Menurutnya, keberpihakan pemimpin terhadap pemberantasan korupsilah yang selama ini diidam-idamkan oleh warga Jakarta.
Dia juga menambahkan selama ini ketimpangan sosial warga Jakarta cukup terasa. Hal inilah yang membuat warga Jakarta dirasa cukup acuh satu sama lain.
"(Warga) Jakarta tuh butuh pembaruan, keberpihakan pemimpin dalam pemberantasan korupsi menjadi solusi agar warga Jakarta damai tidak ada yang merasa dirugikan apalagi korupsi itu kan sudah masuk ke kalangan rakyat biasa, jadi itu intinya whatever siapa pemimpinnya," pungkasnya.
Sejauh ini diketahui beberapa orang menyatakan siap maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Mereka di antaranya, Basuki Tjahaja Purnama yang juga petahana gubernur DKI Jakarta. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra. Serta Menteri Pemuda dan Olahraga era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Adhyaksa Dault.
Baca juga:
Ridwan Kamil sebut pemimpin daerah unggul tidak harus ke Jakarta
Antusiasme warga di Hari Peduli Sampah Nasional
Konsumsi sayuran di Jakarta terendah se-Indonesia
Warga Kalijodo tunjukkan bukti kuat terkait kepemilikan tanah
ESDM tengah godok aturan penghapusan premium di Jakarta
Tiru 911 di AS, Ahok bikin panggilan darurat 112 buat warga DKI
Cegah kemacetan, DKI perbanyak Yellow Box Junction
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.