Pemprov DKI akan bangun Pintu Air Kali Angke
"Paling cepat pembangunan pintu Kali Angke 2,5 tahun. Kalau sheet pile di Kali Angke dalam tahun ini juga," ujar Ahok.
Untuk mengatasi banjir di wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan membangun Pintu Air Kali Angke. Selain itu, dalam waktu dekat Pompa Air Kapuk dan sheet pile Kali Angke yang belum selesai akan dituntaskan.
Rencananya, Pintu Kali Angke akan dibangun dalam jangka waktu 2,5 tahun ke depan. Nantinya, selain Kapuk Muara, beberapa kawasan lain diharapkan juga terbebas dari genangan. Kawasan tersebut di antaranya Jelambar, Grogol, Pejagalan dan Daan Mogot.
Namun sebelum dapat direalisasikan, sebagai langkah jangka pendek, pada tahun ini sepanjang 300 meter dari 2 km bantaran Kali Angke akan di sheet pile. Begitu juga dengan Pompa Air Kapuk 1, 2 dan 3 akan direkondisi agar optimal memompa air dari kawasan Kapuk Muara yang kerap tergenang. Nantinya, ketiga pompa tersebut akan ditingkatkan dari 500 liter/detik menjadi sekitar 4.000-5.000 liter/detik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ketiga program tersebut sebagai satu rangkaian antisipasi banjir di sejumlah wilayah Jakarta. Sedikitnya anggaran sebesar Rp 800 miliar siap digelontorkan melalui APBD DKI Jakarta.
"Paling cepat pembangunan pintu di Kali Angke 2,5 tahun. Kalau sheet pile di Kali Angke dalam tahun ini juga," ujarnya.
Lanjut Ahok , selain penuntasan sheet pile, Pompa Kapuk juga akan direkondisi. Untuk jangka menengahnya Kali Angke juga akan dibuatkan pintu air.
Sedangkan untuk jangka panjang Ahok juga berencana membeli lahan di sekitar Kali Tunjungan atau bagian Utara kawasan PIK seluas 30 hektar. Rencananya, di sana Pemprov akan membangun waduk.
"Sekarang kami berfikir untuk membeli 30 hektar dari tanah mereka (Pengembang PIK). Akan kami beli untuk buat waduk," katanya.
Akan tetapi, rencana pembelian lahan untuk pembuatan waduk tersebut akan dikaji terlebih dahulu. Karena bila dikalkulasi tanah permeter di kawasan PIK bernilai Rp 2 juta untuk membebaskan lahan seluas 30 hektar itu paling tidak membutuhkan anggaran sebesar Rp 60 triliun.
"Itu paling tidak membutuhkan anggaran Rp 60 triliun, sedangkan APBD tahun ini saja DKI hanya sekitar Rp 72 triliun. Makanya akan kita kaji dahulu, bila memang pompa dan mega waduk seluas 90 hektar yang akan kita bangun sudah mencukupi ya tidak usah," pungkasnya.