Pemprov DKI beri beasiswa bagi murid ingin jadi ustaz
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok, menghadiri acara peringatan hari Santri Indonesia di Wisma Antara, Jumat (21/10) malam. Acara digagas Relawan Nusantara (RelaNU) dihadiri puluhan santri penerima beasiswa.
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok, menghadiri acara peringatan hari Santri Indonesia di Wisma Antara, Jumat (21/10) malam. Acara digagas Relawan Nusantara (RelaNU) dihadiri puluhan santri penerima beasiswa.
Dalam pidatonya, Ahok mengatakan rencana Pemprov DKI untuk memberikan beasiswa KJP bagi para siswa mau melanjutkan pesantren setelah lulus sekolah menengah atas.
"Tidak semua orang bercita cita jadi ilmuwan, pelaku bisnis atau yang lainnya. Ternyata banyak juga yang mau jadi ustaz. Nah, harusnya kalau mau adi ustaz kan dikirim ke pesantren. Nah, kami juga akan buat kebijakan beasiswa untuk santri Jakarta yang mau belajar di pesantren," kata Ahok dalam pidatonya di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Jumat (21/10) malam.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, sistem beasiswa diberikan untuk santri ingin sekolah di pesantren sama dengan penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Waktu kami keluarkan KJP kita enggak tahu kalau orang yang enggak punya itu ada di madrasah-madrasah. Makanya Kami juga akan mulai memberikan KJP di madrasah. Kita juga mau berikan beasiswa untuk santri sekolah di pesantren di luar Jakarta," tutur Ahok.
"Syaratnya sama kaya KJP, jadi itu lanjutan dari KJP. Biayanya tergantung, kita lihat ada yang lebih mahal ada yang lebih murah, tergantung juga sama biaya hidupnya berapa, biaya pesantrennya berapa," tambahnya.
Sementara untuk penerapan kebijakan ini, dikatakan Ahok, akan masuk dalam program anggaran tahun depan. Sehingga program ini bisa direalisasikan. "Saya pikir untuk anggaran tahun depan sudah bisa," singkatnya.